Rezim Kim Jong-un Tembakkan 2 Rudal Korut, Hantam Laut Jepang
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal yang menghantam Laut Jepang di luar perairan teritorial negara Matahari Terbit tersebut, Kamis (31/10/2019).
Penembakan misil yang dipantau langsung oleh diktator muda Kim Jong-un dilakukan sehari setelah Pyongyang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Ibu Moon, Kang Han-ok, meninggal di usia 92 tahun pada hari Selasa di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan selatan Busan.
Kedua misil dilaporkan melesat setelah prosesi pemakaman ibu presiden Korea Selatan tersebut.
Pasukan Penjaga Pantai Jepang mengatakan dua senjata yang ditembakkan itu diduga jenis rudal balistik. Keduanya mendarat di zona ekonomi eksklusif di sebelah timur Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Russia Today, mengatakan merupakan pihak pertama yang mengumumkan peluncuran misil-misil Korut. Militer Seoul menyatakan siaga tinggi dan terus memantau situasi.
Ini adalah peluncuran ke-12 dari senjata Pyongyang sepanjang tahun ini di tengah gangguan dalam pembicaraan Korut dengan Amerika Serikat tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea dan sanksi yang melumpuhkan Pyongyang.
Pada 3 Oktober, rezim Kim Jong-un mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji coba rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam dari bawah laut.
Pyongyang selama ini berdalih senjata diperlukan untuk melindungi Korea Utara dari ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.
Penembakan misil yang dipantau langsung oleh diktator muda Kim Jong-un dilakukan sehari setelah Pyongyang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Ibu Moon, Kang Han-ok, meninggal di usia 92 tahun pada hari Selasa di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan selatan Busan.
Kedua misil dilaporkan melesat setelah prosesi pemakaman ibu presiden Korea Selatan tersebut.
Pasukan Penjaga Pantai Jepang mengatakan dua senjata yang ditembakkan itu diduga jenis rudal balistik. Keduanya mendarat di zona ekonomi eksklusif di sebelah timur Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Russia Today, mengatakan merupakan pihak pertama yang mengumumkan peluncuran misil-misil Korut. Militer Seoul menyatakan siaga tinggi dan terus memantau situasi.
Ini adalah peluncuran ke-12 dari senjata Pyongyang sepanjang tahun ini di tengah gangguan dalam pembicaraan Korut dengan Amerika Serikat tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea dan sanksi yang melumpuhkan Pyongyang.
Pada 3 Oktober, rezim Kim Jong-un mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji coba rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam dari bawah laut.
Pyongyang selama ini berdalih senjata diperlukan untuk melindungi Korea Utara dari ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.
(mas)