Oposisi Menguat, Bentuk Pemerintahan Minoritas

Rabu, 23 Oktober 2019 - 08:18 WIB
Oposisi Menguat, Bentuk...
Oposisi Menguat, Bentuk Pemerintahan Minoritas
A A A
OTTAWA - Pemimpin Partai Liberal Justin Trudeau berhasil mempertahankan kekuasaan pada pemilu parlemen Kanada yang berlangsung sengit. Dia tetap menjadi perdana menteri (PM) dengan pemerintahan minoritas.

Partai Liberal diproyeksikan memenangkan 157 kursi atau kurang 13 kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas. Pemerintahan Trudeau diperkirakan semakin sulit meloloskan legislasi di parlemen.

Oposisi Konservatif diperkirakan memenangkan pemilihan populer, tetapi tidak mencerminkan perolehan kursi parlemen. Mereka diperkirakan meraih 121 kursi dan naik dari 95 kursi sebelumnya.

Hasil pemilu yang diumumkan pada Senin malam menunjukkan perolehan kursi Partai Demokratik Kiri (NDP) yang dipimpin Jagmeet Singh bisa menjadi penentu koalisi pemerintahan. NDP diproyeksikan meraih 24 kursi di parlemen yang berjumlah 338 kursi. Partai yang mendorong pemisahan Quebec, Bloc Quebecois, memperoleh 32 kursi.

Pemilu tersebut memang menjadi referendum bagi Trudeau yang diwarnai banyak skandal. Namun, Trudeau tetap yakin dan optimistis. Di depan para pendukungnya di Montreal, Trudeau menolak perpecahan dan hal negatif. “Mereka menolak penghematan dan lebih mendukung agenda progresif dan langkah perubahan iklim,” tuturnya dilansir BBC.

Trudeau juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pada pendukungnya untuk bergerak menuju arah yang tepat di bawah pemerintahannya. Bagi yang tidak mendukungnya, dia berjanji kalau partainya akan bekerja untuk semua orang.

Apa yang menyebabkan kegagalan Trudeau pada pemilu kali ini sehingga tidak mendapatkan pemerintahan mayoritas di parlemen? Setelah empat tahun berkuasa, Trudeau dinilai tidak mampu mewujudkan janji kampanye pada 2015 seperti agenda progresif dan perubahan nyata. Untuk kebijakan lingkungan, dia memberikan dukungan kepada ekspansi proyek pipa minyak lintas pegunungan. Janji Trudeau untuk reformasi elektoral federal juga diabaikan.

Skandal etika pada awal tahun ini yang dikenal dengan SNC-Lavalin menarik perhatian publik. Badan pengawas etik bulan lalu menemukan adanya pengaruh mantan menteri dalam persidangan kriminal yang melibatkan perusahaan teknologi Kanada SNC-Lavalin.

Pemilu Kanada lalu diwarnai dengan topeng hitam bergambar Trudeau. Itu mencerminkan penodaan citra politik yang dikenal bersemangat dan inklusi.

Trudeau pun menyadari hal tersebut. Dia mengaku partainya memang tidak berjalan dengan baik. “Saya mendengar frustasimu,” ujar Trudeau saat berpidato di Quebec. Dia mengaku, negaranya semakin terpecah. Bahkan, Partai Liberal pun memperingatkannya kalau kepemimpinannya terganggu, maka pemerintahannya akan segera berakhir.

Sementara itu, Partai Konservatif juga menyatakan kekecewaannya, meskipun mendapatkan kemenangan pada suara mayoritas, tetapi dia hanya mendapatkan 121 kursi. Ketua Partai Konservatif Andrew Scheer mengaku akan tetap melanjutkan kepemimpinan partainya. Namun, banyak pihak mempertanyakan masa depan kepemimpinannya. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0595 seconds (0.1#10.140)