Pendiri SpaceX Elon Musk Siap Luncurkan 42.000 Satelit

Selasa, 22 Oktober 2019 - 07:32 WIB
Pendiri SpaceX Elon...
Pendiri SpaceX Elon Musk Siap Luncurkan 42.000 Satelit
A A A
FLORIDA - Elon Musk berencanakan mengirimkan 42.000 satelit Starlink dengan nilai investasi mencapai USD60 miliar (Rp844 triliun). Itu menambah daftar panjang perusahaan yang berkeinginan mengirimkan ribuan satelitnya, seperti Amazon, Blue Origin, dan OneWeb.

Ambisi pendiri SpaceX bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan internet dan telekomunikasi di seluruh dunia. Proyek Starlink tersebut menunjukkan 20 kali lipat jumlah satelit yang telah beroperasi saat ini. Itu juga hampir lima kali lipat jumlah pesawat antariksa yang dikirim sejak 1957.

Nilai investasi proyek tersebut menjadi perhatian karena inisiatif itu membutuhkan dana senilai USD60 miliar. Itu merupakan asumsi yang dikeluarkan oleh bank investasi Morgan Stanley.

Analisis itu dengan perkiraan biaya USD1 juta untuk masing-masing satelit atau sekitar USD50 juta untuk setiap peluncuran 60 satelit. “Perlu diperhatikan juga bagaimana biaya penggantian satelit setiap lima tahun sekali dengan biaya pengeluaran tahunan mencapai USD12 miliar,” demikian keterangan Morgan Stanley.

“SpaceX mengakselerasikan rencana untuk menempatkan dan mengomersialisasikan satelit dengan implikasi yang signifikan dengan tuntutan modal, nilai, dan implikasi strategi untuk Tesla,” ungkap Morgan Stanley dalam nota yang ditulis untuk para kliennya. Morgan Stanley juga menyatakan percaya pengiriman satelit untuk Starlink dalam waktu dekat ini akan berdampak pada sentimen investor.

Sebelumnya, SpaceX dilaporkan meminta International Telecommunication Union tentang izin penambahan peluncuran 30.000 satelit Starlink. Melansir Space.com, 42.000 satelit Starlink akan mengubah populasi orbit bumi yang akan dipenuhi satelit.

Saat ini, sebanyak 2.000 satelit beroperasi mengelilingi bumi atau lebih sedikit dibandingkan 9.000 satelit yang pernah diluncurkan pada Abad Antariksa pada 1957. Konstelasi Starlink kini sedang disusun. Pada Mei silam, SpaceX sudah meluncurkan 60 satelit di jaringan. Mereka akan meluncurkan 60 satelit lainnya sebelum akhir tahun ini.

Sebenarnya, bukan hanya SpaceX yang ingin membangun konstelasi besar di antariksa. Amazon dan OneWeb juga berencana membuat jaringan satelit di orbit bumi. Blue Origin juga berencana mengirimkan satelitnya ke orbit bumi. Itu menjadikan para eksekutif bisnis di Amerika Serikat dan Inggris juga akan mengatur lalu lintas satelit di antariksa untuk mencegah sampah antariksa.

CEO OneWeb Adrian Steckel berencana pengiriman ribuan satelit ke orbit bumi. Dia menginginkan perlunya aturan ketat mengenai hal tersebut. "Sebagai startup, kamu pikir kita tidak ingin diatur. Namun, antariksa merupakan sumber daya yang dibagi," kata Steckel dilansir International Business Times.

Regulasi itu perlu diatur karena sampah antariksa menyebabkan satelit zombie dan tabrakan yang menjadi perhatian banyak pihak. "Semua orang ingin serangkaian aturan dan memahami semua pihak ingin memainkan aturan," ujar Steckel.

Pada Februari lalu, OneWeb telah mengirimkan enam satelit ke antariksa. Steckel mengungkapkan, dana USD250 juta biasa digunakan untuk membuat dan mengirimkan satu satelit. Namun, OneWeb mampu menguranginya menjadi USD1 juta. "Itu hanya permainan skala saja," ujar Steckle. "Bagi kita, SpaceX dan Amazon, hanya masalah skala," paparnya.

Misi OneWeb akan menghadirkan koneksi internet yang cepat. Mereka mengirimkan satelit seukuran mesin cuci dengan penerbangan pada kecepatan 27.000 km per jam. Satelit kecil itu beroperasi pada ketinggian 12.000 km dan dekat dengan bumi seperti kebanyakan satelit lainnya. Pada Maret lalu, OneWeb menerima dana USD1.9 miliar dari empat investor seperti Softbank, Qualcomm, Grupo, Salina, dan Pemerintah Rwanda.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)