Kapal Selam Nuklir Rusia Gagal Tes Penembakan Rudal Balistik
A
A
A
MOSKOW - Kapal selam nuklir Rusia yang mengikuti latihan militer yang diawasi langsung oleh Presiden Vladimir Putin gagal saat tes penembakan rudal balistik antar benua pekan lalu.
Surat kabar Vedomosti melaporkan itu pada Senin (21/10). Kapal selam nuklir K-44 Ryazan merupakan bagian dari Armada Pasifik Rusia yang berencana meluncurkan dua rudal balistik R-29R dari Laut Okhotsk.
"Namun penembakan hanya sukses sekali dan penembakan lainnya gagal sehingga rudal tetap berada di kapal selam itu," papar dua sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, dilansir Vedomosti.
"Peluncuran rudal R-29R itu diperlukan untuk membuatnya tetap operasional. Rudal itu mendekati akhir masa berlakunya," ungkap sumber Angkatan Laut Rusia pada Vedomosti.
Insiden ini terjadi pada hari yang sama saat Putin memantau latihan itu dari pusat komando di kantor Kemhan, Moskow. Latihan ini bagian dari latihan perang untuk pasukan bersenjata Rusia yang disebut Thunder 2019 yang didesain untuk menguji kesiapan pasukan strategis menghadapi konflik nuklir.
"Latihan ini digelar di Far East dan Far North Rusia pada 15-17 Oktober dan melibatkan sekitar 12.000 personil militer, lebih dari 100 pesawat dan lima kapal selam," papar pernyataan Kemhan Rusia.
Angkatan Laut Rusia berlibat dalam latihan di Laut Barents, Baltik, Laut Hitam, Kaspia dan Okhotsk.
Surat kabar Vedomosti melaporkan itu pada Senin (21/10). Kapal selam nuklir K-44 Ryazan merupakan bagian dari Armada Pasifik Rusia yang berencana meluncurkan dua rudal balistik R-29R dari Laut Okhotsk.
"Namun penembakan hanya sukses sekali dan penembakan lainnya gagal sehingga rudal tetap berada di kapal selam itu," papar dua sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, dilansir Vedomosti.
"Peluncuran rudal R-29R itu diperlukan untuk membuatnya tetap operasional. Rudal itu mendekati akhir masa berlakunya," ungkap sumber Angkatan Laut Rusia pada Vedomosti.
Insiden ini terjadi pada hari yang sama saat Putin memantau latihan itu dari pusat komando di kantor Kemhan, Moskow. Latihan ini bagian dari latihan perang untuk pasukan bersenjata Rusia yang disebut Thunder 2019 yang didesain untuk menguji kesiapan pasukan strategis menghadapi konflik nuklir.
"Latihan ini digelar di Far East dan Far North Rusia pada 15-17 Oktober dan melibatkan sekitar 12.000 personil militer, lebih dari 100 pesawat dan lima kapal selam," papar pernyataan Kemhan Rusia.
Angkatan Laut Rusia berlibat dalam latihan di Laut Barents, Baltik, Laut Hitam, Kaspia dan Okhotsk.
(sfn)