Macron Sebut Operasi Turki di Suriah sebagai Kegilaan

Minggu, 20 Oktober 2019 - 19:12 WIB
Macron Sebut Operasi...
Macron Sebut Operasi Turki di Suriah sebagai Kegilaan
A A A
PARIS - Presiden Prancis, Emanuel Macron menyebut operasi yang dilancarkan Turki di Suriah sebagai sebuah kegilaan. Dia lalu mengecam NATO, karena dinilai tidak bisa berbuat-buat apa-apa untuk mencegah operasi itu.

“Ini melemahkan kredibilitas kami dalam menemukan mitra dengan alasan siapa yang akan berada di pihak kami dan siapa yang berpikir mereka akan dilindungi dalam jangka panjang. Sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana fungsi NATO," ucap Macron, seperti dilansir Arab News pada Minggu (20/10/2019).

Sementara itu, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk menyebut gencatan senjata yang dicapai oleh Turki dan Amerika Serikat (AS) yang akan berakhir pada awal pekan depan, tidaklah cukup. Tusk mendesak Turki untuk segera meninggalkan Suriah.

Sebelumnya, Presiden Bashar al-Assad menyerukan seluruh pasukan asing ilegal meninggalkan wilayah Republik Arab Suriah. Dia juga meminta Turki menghentikan agresi secara penuh di Suriah timur laut.

Assad membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan delegasi Moskow yang dipimpin oleh utusan khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev di Damaskus pada hari Jumat.

"Assad mengonfirmasi bahwa upaya harus diarahkan untuk mengakhiri agresi (Turki) ini dan penarikan semua pasukan ilegal, termasuk tentara Turki dan Amerika, dari wilayah Suriah karena mereka dianggap sebagai pasukan pendudukan di bawah konvensi internasional," kata layanan pers pemerintah Suriah.

Erdogan sendiri pada hari Sabtu mengancam akan menghancurkan kepala orang-orang Kurdi di Suriah jika mereka tidak menarik pasukannya atau mundur dari zona aman perbatasan.

Erdogan, dalam pidatonya di televisi, mengatakan orang-orang Kurdi akan dibantai jika mereka tidak mundur dari zona aman selebar 20 mil di sepanjang perbatasan Turki-Suriah pada Selasa malam.

Turki mengklaim bahwa pihaknya memenuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata dan menuduh orang Kurdi melanggarnya. Menurut Kementerian Pertahanan Turki pasukan Kurdi melakukan 14 serangan provokatif di Ras al-Ayn dalam 36 jam.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7149 seconds (0.1#10.140)