Kecewa pada UE, Makedonia Utara Dorong Pemilu Parlemen Dipercepat
A
A
A
SKOPJE - Perdana Menteri (PM) Makedonia Utara Zoran Zaev menyerukan pemilu parlemen dipercepat setelah Uni Eropa (UE) menolak memulai perundingan dengan negara itu untuk bergabung blok tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (18/10) memimpin upaya menghalangi membuka perundingan aksesi untuk Albania dan Makedonia Utara. Situasi itu sangat mengecewakan Makedonia Utara yang sangat berharap dapat bergabung UE.
"Saya kecewa dan marah serta saya tahu rakyat kita merasakan hal yang sama," kata Zaev saat konferensi pers.
Dia menganggap keputusan UE itu sebagai kesalahan historis. "Tak ada waktu untuk dibuang dan itulah mengapa saran saya untuk menggelar pemilu parlemen lebih awal. Kita memerlukan pendapat Anda warga negara," papar Zaev, dilansir Reuters.
Parlemen telah menyetujui untuk pemilu dipercepat. Upaya ini didukung oleh koalisi kiri-tengah dan oposisi di parlemen. Zaev menyatakan para pemimpin partai akan membahas isu itu bersama Presiden Stevo Pendarovski.
Setelah Makedonia Utara sepakat mengakhiri sengketa dengan Yunani terkait nama negara, bekas republik Yugoslavia itu berharap dapat memulai perundingan masuk UE. "Ketidakadilan besar telah dilakukan pada kita. UE tidak memberikan janjinya. Kami melepas semua kewajiban kami, kami memberikan hasil reformasi kami, kami menyelesaikan isu dengan negara tetangga kami," papar Zaev.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (18/10) memimpin upaya menghalangi membuka perundingan aksesi untuk Albania dan Makedonia Utara. Situasi itu sangat mengecewakan Makedonia Utara yang sangat berharap dapat bergabung UE.
"Saya kecewa dan marah serta saya tahu rakyat kita merasakan hal yang sama," kata Zaev saat konferensi pers.
Dia menganggap keputusan UE itu sebagai kesalahan historis. "Tak ada waktu untuk dibuang dan itulah mengapa saran saya untuk menggelar pemilu parlemen lebih awal. Kita memerlukan pendapat Anda warga negara," papar Zaev, dilansir Reuters.
Parlemen telah menyetujui untuk pemilu dipercepat. Upaya ini didukung oleh koalisi kiri-tengah dan oposisi di parlemen. Zaev menyatakan para pemimpin partai akan membahas isu itu bersama Presiden Stevo Pendarovski.
Setelah Makedonia Utara sepakat mengakhiri sengketa dengan Yunani terkait nama negara, bekas republik Yugoslavia itu berharap dapat memulai perundingan masuk UE. "Ketidakadilan besar telah dilakukan pada kita. UE tidak memberikan janjinya. Kami melepas semua kewajiban kami, kami memberikan hasil reformasi kami, kami menyelesaikan isu dengan negara tetangga kami," papar Zaev.
(sfn)