Bangkai Kapal Induk Jepang Penyerang Pearl Harbor dan Indonesia Ditemukan
A
A
A
MIDWAY ATOLL - Para peneliti telah menemukan bangkai kapal induk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang menjadi kunci serangan terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Pearl Harbor, dan wilayah lain termasuk Indonesia dalam Perang Dunia II.
Kapal induk Jepang yang dimaksud adalah IJN Kaga yang tenggelam dalam Pertempuran Midway. Para pejabat AS mengonfirmasi penemuan bangkai kapal raksasa itu kepada USNI News pada hari Jumat.
Bangkai IJN Kaga ditemukan di Papahanaumokuakea Marine National Monument of the Midway Atoll oleh kru R/V Petrel, kapal utama dalam ekspedisi yang sedang berlangsung yang didanai oleh co-founder Microsoft Paul Allen. Eskpedisi itu bertujuan untuk menemukan kapal dan pesawat yang hilang dalam Perang Dunia II.
Situs lokasi bangkai kapal induk Jepang berada ratusan mil dari Midway Atoll dan sekitar 18.000 kaki di bawah permukaan air laut. Hal itu disampaikan mantan direktur Maritim Heritage untuk Program Cagar Alam Laut di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Jim Delgado.
"Paul Allen punya rencana, dan itu untuk menemukan semua kapal ini," katanya.
Menurut laporan jurnalis The Associated Press yang ikut berada di kapal R/V Petrel, temuan itu merupakan bagian dari upaya pencarian sistemik dari Pulau Hawaii Barat Laut.
"(Pertempuran) Midway adalah salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah karena semuanya jatuh—termasuk kapal dan pesawat, tidak hanya kapal induk tetapi semua yang ditembak jatuh—semuanya ada di sana," kata Delgado, yang dilansir Sabtu (19/10/2019).
"Survei ini pada akhirnya akan menunjukkan kepada kita setiap prajurit yang jatuh dari kapal dan pesawat dan memberi kita peta yang lebih lengkap di medan perang yang sebagian besar tak tersentuh dan di bawah laut ini," ujarnya.
IJN Kaga awalnya ditetapkan sebagai kapal perang kelas Tosa pada tahun 1921, tetapi kemudian ditetapkan untuk dihapus setelah Perjanjian Angkatan Laut Washington membatasi jumlah penandatangan kapal perang yang bisa dimiliki.
Setelah gempa bumi merusak lambung kapal lain yang ditetapkan untuk dikonversi menjadi kapal induk, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1923 memutuskan untuk mengubah Kaga menjadi kapal induk. Kaga bergabung dengan armada Angkatan Laut Jepang pada tahun 1929. Sebuah kebangkitan dalam taktik operasi kapal induk Jepang pada tahun 1932 dan 1933 memimpin angkatan laut untuk menempatkan Kaga kembali ke daftar untuk membuang dek penerbangan tiga tingkatnya agar lebih panjang yang dapat mengakomodasi pesawat canggih yang lebih banyak yang akan diandalkan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang untuk operasi di laut.
Setelah tahun 1935, Kaga lebih cepat dan kemapuannya lebih meningkat. Kapal induk itu ikut serta dalam operasi melawan China pada 1930-an, serangan terhadap Pearl Harbor pada 1941 dan serangan terhadap Australia dan Hindia Belanda (sekarang bernama Indonesia) pada 1942.
Angkatan Laut AS mengakui penemuan bangkai kapal induk IJN Kaga dalam sebuah pernyataan hari Jumat.
“Pada kesempatan penemuan Kaga, kami mengirimkan pikiran dan doa kami kepada teman-teman kami yang terpercaya dan dihormati di Jepang. Harga perang yang mengerikan di Pasifik dirasakan oleh semua angkatan laut kita. Dari pelajaran yang menyakitkan itu, kami telah menjadi sekutu dan teman terdekat yang berkomitmen untuk menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda Brian Fort, komandan pasukan Angkatan Laut AS di Jepang, kepada USNI News.
Awak kapal R/V Petrel telah menemukan banyak bangkai kapal era Perang Dunia II. Dalam dua tahun terakhir, tim telah menemukan puing-puing kapal induk USS Lexington (CV-2), USS Wasp (CV-7) dan USS Hornet (CV-8). Selain itu, bangkai kapal penjelajah USS Juneau (CL-52) dan USS Helena (CL-50); dan IJN Hiei Jepang juga telah ditemukan.
Kapal induk Jepang yang dimaksud adalah IJN Kaga yang tenggelam dalam Pertempuran Midway. Para pejabat AS mengonfirmasi penemuan bangkai kapal raksasa itu kepada USNI News pada hari Jumat.
Bangkai IJN Kaga ditemukan di Papahanaumokuakea Marine National Monument of the Midway Atoll oleh kru R/V Petrel, kapal utama dalam ekspedisi yang sedang berlangsung yang didanai oleh co-founder Microsoft Paul Allen. Eskpedisi itu bertujuan untuk menemukan kapal dan pesawat yang hilang dalam Perang Dunia II.
Situs lokasi bangkai kapal induk Jepang berada ratusan mil dari Midway Atoll dan sekitar 18.000 kaki di bawah permukaan air laut. Hal itu disampaikan mantan direktur Maritim Heritage untuk Program Cagar Alam Laut di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Jim Delgado.
"Paul Allen punya rencana, dan itu untuk menemukan semua kapal ini," katanya.
Menurut laporan jurnalis The Associated Press yang ikut berada di kapal R/V Petrel, temuan itu merupakan bagian dari upaya pencarian sistemik dari Pulau Hawaii Barat Laut.
"(Pertempuran) Midway adalah salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah karena semuanya jatuh—termasuk kapal dan pesawat, tidak hanya kapal induk tetapi semua yang ditembak jatuh—semuanya ada di sana," kata Delgado, yang dilansir Sabtu (19/10/2019).
"Survei ini pada akhirnya akan menunjukkan kepada kita setiap prajurit yang jatuh dari kapal dan pesawat dan memberi kita peta yang lebih lengkap di medan perang yang sebagian besar tak tersentuh dan di bawah laut ini," ujarnya.
IJN Kaga awalnya ditetapkan sebagai kapal perang kelas Tosa pada tahun 1921, tetapi kemudian ditetapkan untuk dihapus setelah Perjanjian Angkatan Laut Washington membatasi jumlah penandatangan kapal perang yang bisa dimiliki.
Setelah gempa bumi merusak lambung kapal lain yang ditetapkan untuk dikonversi menjadi kapal induk, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1923 memutuskan untuk mengubah Kaga menjadi kapal induk. Kaga bergabung dengan armada Angkatan Laut Jepang pada tahun 1929. Sebuah kebangkitan dalam taktik operasi kapal induk Jepang pada tahun 1932 dan 1933 memimpin angkatan laut untuk menempatkan Kaga kembali ke daftar untuk membuang dek penerbangan tiga tingkatnya agar lebih panjang yang dapat mengakomodasi pesawat canggih yang lebih banyak yang akan diandalkan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang untuk operasi di laut.
Setelah tahun 1935, Kaga lebih cepat dan kemapuannya lebih meningkat. Kapal induk itu ikut serta dalam operasi melawan China pada 1930-an, serangan terhadap Pearl Harbor pada 1941 dan serangan terhadap Australia dan Hindia Belanda (sekarang bernama Indonesia) pada 1942.
Angkatan Laut AS mengakui penemuan bangkai kapal induk IJN Kaga dalam sebuah pernyataan hari Jumat.
“Pada kesempatan penemuan Kaga, kami mengirimkan pikiran dan doa kami kepada teman-teman kami yang terpercaya dan dihormati di Jepang. Harga perang yang mengerikan di Pasifik dirasakan oleh semua angkatan laut kita. Dari pelajaran yang menyakitkan itu, kami telah menjadi sekutu dan teman terdekat yang berkomitmen untuk menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda Brian Fort, komandan pasukan Angkatan Laut AS di Jepang, kepada USNI News.
Awak kapal R/V Petrel telah menemukan banyak bangkai kapal era Perang Dunia II. Dalam dua tahun terakhir, tim telah menemukan puing-puing kapal induk USS Lexington (CV-2), USS Wasp (CV-7) dan USS Hornet (CV-8). Selain itu, bangkai kapal penjelajah USS Juneau (CL-52) dan USS Helena (CL-50); dan IJN Hiei Jepang juga telah ditemukan.
(mas)