Hillary Clinton Tuduh Bakal Capres AS Tulsi Gabbard Aset Rusia

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 08:52 WIB
Hillary Clinton Tuduh...
Hillary Clinton Tuduh Bakal Capres AS Tulsi Gabbard Aset Rusia
A A A
WASHINGTON - Mantan calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan Rusia saat ini sedang "merawat" seorang politisi Demokrat yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2020. Dia tidak menyebut nama sosok tersebut, namun politisi Tulsi Gabbard merasa tuduhan mantan Ibu Negara itu ditujukan kepadanya.

Gabbard, anggota Kongres asal Hawaii, telah jadi bulan-bulanan media AS dengan tuduhan bersikap nyaman dengan Rusia di masa lalu.

"Saya tidak membuat prediksi apa pun, tapi saya pikir mereka telah memperhatikan seseorang yang saat ini berada di bursa pemilihan (capres) Demokrat dan sedang merawatnya untuk menjadi kandidat pihak ketiga," kata Hillary Clinton, yang berbicara dengan mantan penasihat presiden Barack Obama David Plouffe. "Dia adalah favorit Rusia," katanya lagi.

Hillary Clinton memang tak menyebut nama Gabbard, tetapi hanya ada lima wanita yang mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Kelimanya adalah Tulsi Gabbard, Senator California Kamala Harris, Senator Massachusetts Elizabeth Warren, Senator Minnesota Amy Klobuchar dan penulis Marianne Williamson. Selain Gabbard, tak ada wanita lain yang dituduh media dekat dengan Rusia.

Hillary Clinton tidak memberikan bukti tentang bagaimana Rusia "merawat" Tulsi Gabbard. Dia dan timnya menunjuk tuduhan bahwa situs berita dan propaganda Rusia sering melaporkan kampanye Tulsi Gabbard dan kampanye Gabbard telah dilaporkan diperkuat oleh troll dan bot di Twitter yang terkait dengan Rusia.

"Mereka memiliki banyak situs dan bot dan cara lain untuk mendukungnya sejauh ini," kata Clinton.

Tak terima dengan tuduhan itu, Gabbard menyerang balik Hillary Clinton yang dia anggap berada di belakang kampanye bersama untuk menghancurkan reputasinya. Dia menantang istri Bill Clinton itu untuk berhenti bersembunyi dan maju dalam pemilihan presiden tahun 2020.

"Bagus! Terima kasih Hillary Clinton," tulis Gabbard di Twitter, pada Jumat sore, seperti dikutip CNN, Sabtu (19/10/2019). "Anda, ratu penghasut perang, perwujudan korupsi, dan personifikasi dari kebusukan yang telah begitu lama menjengkelkan Partai Demokrat, akhirnya keluar dari balik tirai," lanjut Gabbard.

“Dari hari saya mengumumkan pencalonan saya, telah ada kampanye bersama untuk menghancurkan reputasi saya. Kami bertanya-tanya siapa yang ada di baliknya dan mengapa. Sekarang kita tahu, itu selalu Anda, melalui proksi Anda dan sekutu yang kuat di media perusahaan dan mesin perang," lanjut Gabbard.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8520 seconds (0.1#10.140)