Presiden Bolivia Evo Morales, Ikon Sosialis atau Calon Diktator?

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 21:44 WIB
Presiden Bolivia Evo...
Presiden Bolivia Evo Morales, Ikon Sosialis atau Calon Diktator?
A A A
LA PAZ - Rakyat Bolivia akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Minggu (20/10) untuk menentukan apakah Evo Morales tetap berkuasa pada periode keempat pemerintahan atau harus kalah.

Morales yang berkuasa sejak 2006 berjanji memperbaiki nasib kelompok pribumi yang terpinggirkan di negara itu. Dia unggul dalam berbagai survei menjelang pemilu 20 Oktober. Namun lawan utamanya, Carlos Mesa terus mendekati perolehan suara Morales dalam sejumlah survei.

Pemilu kali ini menjadi yang paling berat bagi pemerintahan Morales. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menjadikannya sebagai sosok panutan bagi sosialisme. Namun upaya Morales mengubah pembatasan jabatan presiden, memicu unjuk rasa. Para demonstran pun menyebutnya sebagai diktator.

"Berkuasa selama lebih dari satu dekade sekarang mulai biasa bagi pemerintahan Presiden Evo Morales dan legitimasinya. Ini menjadi pemilu yang sangat rumit," papar Marcelo Arequipa, profesor ilmu politik di Bolivia.

Berbagai survei menunjukkan Morales akan menang pada putaran pertama pemilu, namun dia tidak akan meraih suara memuaskan hingga harus maju pada putaran kedua Desember. Dia harus meraih minimal 40% suara dan selisih 10 poin dari lawan di posisi kedua untuk menghindari pemilu putaran kedua.

Morales yang menang dalam dua pemilu sebelumnya dengan lebih dari 60% suara kini harus khawatir. Karena beberapa survei menunjukkan dia memiliki potensi kalah.

Beberapa populasi pribumi yang jumlahnya mencapai lebih dari 4 juta orang, merasa Morales telah kehilangan kedekatan dengan rakyat, bahkan dengan sukunya sendiri, Aymara.

Morales menjadi salah satu pemimpin sayap kiri yang mendominasi politik benua itu di awal abad ini. Dia berkuasa lebih lama dibandingkan pemimpin lain di Amerika Latin. Jika Morales kembali menang pada pemilu sekarang, maka dia akan berkuasa selama 19 tahun.

Awalnya, konstitusi hanya membatasi dua periode presiden, namun konstitusi diubah melalui referendum untuk mengizinkan Morales melanjutkan kekuasaan tanpa batas waktu.

Pemilu kali ini juga akan memilih 166 anggota Kongres untuk periode 2020-2025. Calon presiden lain yang bertarung antara lain Oscar Ortiz dari Partai Bolivia Katakan Tidak dan Chi Hyun Chung dari Partai Demokratik Kristiani.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6089 seconds (0.1#10.140)