Jaringan Website Pornografi Anak Dibongkar, 338 Orang Ditahan
A
A
A
WASHINGTON - Penegak hukum menahan 338 orang di penjuru dunia setelah membongkar jaringan gelap website pornografi anak yang menjual ratusan ribu video mengerikan demi uang digital.
Para pejabat dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Korea Selatan menyebut jaringan itu sebagai salah satu operasi pornografi anak terbesar yang pernah mereka bongkar hingga saat ini."Disebut Welcome To Video, website itu mengandalkan mata uang kripto bitcoin untuk menjual akses pada 250.000 video yang menggambarkan pelecehan seksual anak, termasuk anak muda yang secara ekstrem diperkosa," papar otoritas penegak hukum, dilansir Reuters.
Halaman upload di website itu berisi tulisan ,"Jangan unggah porno dewasa."
"Situs jaringan gelap yang diuntungkan dari eksploitasi seksual anak merupakan bentuk paling keji dan tercela dari perilaku kriminal," ungkap Asisten Jaksa Agung AS Brian A Benczkowski.
Banyak anak di video itu belum dapat diidentifikasi. "Para petugas telah menyelamatkan 23 korban anak-anak di AS, Inggris, dan Spanyol yang secara aktif dilecehkan para pengguna website itu," papar Departemen Kehakiman AS.
Perpustakaan situs itu menurut otoritas, menunjukkan maraknya konten pelecehan seksual online. Dari seluruh video dalam situs itu, hampir setengahnya belum pernah dilihat oleh para penegak hukum.
Badan Kriminal Nasional Inggris menyatakan, "Para pejabat melihat peningkatan keparahan, skala dan kerumitan."
"Operator Welcome To Video yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) bernama Jong Woo-son dan 337 pengguna di 12 negara berbeda, telah didakwa," papar pernyataan otoritas.
Jong Woo-son yang saat ini menjalani hukuman 18 bulan penjara di Korsel juga didakwa oleh otoritas federal di Washington. "Beberapa orang lainnya yang didakwa dalam kasus ini juga telah divonis dan menjalani hukuman hingga 15 tahun," ungkap Departemen Kehakiman AS.
Welcome To Video merupakan salah satu dari website pertama yang mengambil keuntungan dari pornografi anak menggunakan bitcoin sehingga para pengguna situs dapat menyembunyikan identitas mereka selama transaksi keuangan.
Para pejabat dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Korea Selatan menyebut jaringan itu sebagai salah satu operasi pornografi anak terbesar yang pernah mereka bongkar hingga saat ini."Disebut Welcome To Video, website itu mengandalkan mata uang kripto bitcoin untuk menjual akses pada 250.000 video yang menggambarkan pelecehan seksual anak, termasuk anak muda yang secara ekstrem diperkosa," papar otoritas penegak hukum, dilansir Reuters.
Halaman upload di website itu berisi tulisan ,"Jangan unggah porno dewasa."
"Situs jaringan gelap yang diuntungkan dari eksploitasi seksual anak merupakan bentuk paling keji dan tercela dari perilaku kriminal," ungkap Asisten Jaksa Agung AS Brian A Benczkowski.
Banyak anak di video itu belum dapat diidentifikasi. "Para petugas telah menyelamatkan 23 korban anak-anak di AS, Inggris, dan Spanyol yang secara aktif dilecehkan para pengguna website itu," papar Departemen Kehakiman AS.
Perpustakaan situs itu menurut otoritas, menunjukkan maraknya konten pelecehan seksual online. Dari seluruh video dalam situs itu, hampir setengahnya belum pernah dilihat oleh para penegak hukum.
Badan Kriminal Nasional Inggris menyatakan, "Para pejabat melihat peningkatan keparahan, skala dan kerumitan."
"Operator Welcome To Video yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) bernama Jong Woo-son dan 337 pengguna di 12 negara berbeda, telah didakwa," papar pernyataan otoritas.
Jong Woo-son yang saat ini menjalani hukuman 18 bulan penjara di Korsel juga didakwa oleh otoritas federal di Washington. "Beberapa orang lainnya yang didakwa dalam kasus ini juga telah divonis dan menjalani hukuman hingga 15 tahun," ungkap Departemen Kehakiman AS.
Welcome To Video merupakan salah satu dari website pertama yang mengambil keuntungan dari pornografi anak menggunakan bitcoin sehingga para pengguna situs dapat menyembunyikan identitas mereka selama transaksi keuangan.
(sfn)