Lavrov: Barat Kesampingkan Rusia Dalam Pembahasan Terorisme Ciber

Rabu, 16 Oktober 2019 - 18:59 WIB
Lavrov: Barat Kesampingkan...
Lavrov: Barat Kesampingkan Rusia Dalam Pembahasan Terorisme Ciber
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan negara-negara Barat tidak ingin melibatkan Rusia dan China dalam proses penetapan pedoman kontraterorisme untuk perusahaan-perusahaan teknologi. Hal itu disampaikan Lavrov dalam pertemuan internasional para pemimpin layanan khusus, badan-badan keamanan dan penegakan hukum di Sochi.

"Tujuan pembentukan pendekatan terpadu dan sistemik untuk memerangi penggunaan Internet dalam mengejar agenda teroris dan ekstremis menjadi lebih relevan. Sayangnya, sejauh ini, kami menghadapi hambatan di jalur ini," katanya, seperti dilansir Tass pada Rabu (16/10/2019).

"Yaitu, mitra Barat kami lebih memilih untuk membangun kerja sama dalam bidang ini dalam lingkaran sempit mereka. Mereka tidak mau melibatkan negara-negara seperti Rusia dan China dalam upaya ini yang bertujuan membentuk aturan umum dan pedoman untuk perusahaan teknologi global besar," sambungnya.

Dia kemudian mengatakan kesiapan Rusia untuk bekerja sama dalam bidang kontraterorisme atas dasar kesetaraan dengan semua negara dunia, menyerukan Barat untuk meninggalkan standar ganda di bidang ini.

"Upaya untuk memaksakan anggapan bahwa ancaman teroris diduga disebabkan oleh kebijakan yang disebut rezim otoriter dengan kedok memerangi ekstremisme kekerasan sangat berbahaya. Jika kita menganalisis fakta, kebangkitan organisasi teroris internasional adalah akibat langsung dari usaha militer NATO di Timur Tengah," ucapnya.

"Kami ingin menunjukkan alasan sebenarnya dari lonjakan terorisme yang cepat di kawasan ini, bukan untuk mendorong retorika, tetapi dengan satu tujuan saja, yakni mari kita belajar dari pengalaman tragis beberapa tahun terakhir dan membangun kerja sama nyata dalam inisiatif yang diusulkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam kerangka Majelis Umum PBB tentang pembentukan front kontraterorisme universal," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6496 seconds (0.1#10.140)