Rusia Nyatakan Siap Kirim Bantuan pada Jepang
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan Rusia siap mengirimkan bantuan kepada Jepang, jika memang diminta. Jepang dihantam oleh Topan Hagibis, yang merupakan salah satu badai terkuat dalam beberapa dasawarsa dan juga diguncang oleh gempa 5,7 skala Richter (SR).
Topan ini diprediksi akan menghantam Tokyo dan wilayah Kanto, yang akan mengalami hujan dan angin yang memecahkan rekor. Badai itu mendarat pada Sabtu malam, setelah sebelumnya skalanya diturunkan menjadi "kuat," tingkat Badan Meteorologi Jepang (JMA) untuk topan tepat di atas badai tropis yang parah.
"Presiden Rusia, Vladimir Putin selalu mempertimbangkan permintaan seperti itu dengan sangat hati-hati, tetapi belum ada permintaan apa pun (dari Jepang)," kata Peskov, seperti dilansir Tass pada Minggu (13/10/2019).
Sejumlah orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya hilang akibat topan tersebut. Namun, jumlah pasti korban baik tewas, luka ataupun hilang akibat badai itu, sejauh ini masih simpang siur.
Beberapa media melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah tujuh orang dan 15 hilang. Namun, beberapa media lainnya melaporkan bahwa korban tewas adalah 11 orang.
Sementara itu, Kedutaan Besar Rebupblik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka menyatakan hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban badai tersebut.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka kemudian mengeluarkan imbauan kepada masyarakat WNI untuk selalu waspada dan mengikuti informasi dan arahan otoritas setempat.
Topan ini diprediksi akan menghantam Tokyo dan wilayah Kanto, yang akan mengalami hujan dan angin yang memecahkan rekor. Badai itu mendarat pada Sabtu malam, setelah sebelumnya skalanya diturunkan menjadi "kuat," tingkat Badan Meteorologi Jepang (JMA) untuk topan tepat di atas badai tropis yang parah.
"Presiden Rusia, Vladimir Putin selalu mempertimbangkan permintaan seperti itu dengan sangat hati-hati, tetapi belum ada permintaan apa pun (dari Jepang)," kata Peskov, seperti dilansir Tass pada Minggu (13/10/2019).
Sejumlah orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya hilang akibat topan tersebut. Namun, jumlah pasti korban baik tewas, luka ataupun hilang akibat badai itu, sejauh ini masih simpang siur.
Beberapa media melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah tujuh orang dan 15 hilang. Namun, beberapa media lainnya melaporkan bahwa korban tewas adalah 11 orang.
Sementara itu, Kedutaan Besar Rebupblik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka menyatakan hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban badai tersebut.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka kemudian mengeluarkan imbauan kepada masyarakat WNI untuk selalu waspada dan mengikuti informasi dan arahan otoritas setempat.
(esn)