Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau

Kamis, 10 Oktober 2019 - 17:06 WIB
Selain Wiranto, Ini...
Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto diserang orang tidak dikenal dengan senjata tajam. Wiranto diserang saat melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).

Serangan yang menargetkan politisi terkemuka ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah serangan juga sempat terjadi beberapa negara. Beberapa korban serangan berhasil selamat, namun beberapa lainnya harus meregang nyawa.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah daftar beberapa politisi dunia yang menjadi korban serangan pisau:1. Syldio Dusabumuremyi
Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau

Syldio Dusabumuremyi, politisi Partai FDU-Inkingi, yang merupakan partai oposisi di Rwanda, tewas ditikam oleh dua orang pada September lalu. Dusabumuremyi diserang di sebuah kantin di distrik Muhanga, yang dikelola olehnya.

Biro Investigasi Rwanda melalui akun Twitternya mengatakan, bahwa mereka sedang menyelidiki serangan ini dan telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku serangan.

Pembunuhan itu adalah yang terbaru dalam daftar serangan, penghilangan paksa dan pembunuhan anggota FDU-Inkingi. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, setidaknya ada enam politisi FDU-Ingkingi yang hilang atau dibunuh.

2. Pawel Adamowicz

Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau


Pawel Adamowicz adalah Walikota Gdanks, Polandia. Dia diserang oleh seorang pemuda berusia 27 tahun saat menghadiri sebuah konser untuk acara amal tahunan terbesar Polandia, yang berlangsung pada awal tahun ini.

Pria berusia 53 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan intensif. Namun, karena luka yang diderita sangat parah, nyawa Adamowicz tidak bisa diselamatkan.

Serangan terhadap Adamowicz mendapat kecaman keras dari seluruh negeri. Presiden Polandia, Andrzej Duda saat itu menyebut serangan itu adalah tindakan keji, yang sulit untuk dibayangkan.

3. Jair Bolsonaro

Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau

Jair Bolsonaro, pria yang saat ini menjabat sebagai Presiden Brazil tersebut pernah menjadi korban serangan pisau pada akhir tahun 2018 lalu. Bolsonaro diserang saat berkampanye di kota Minas Gerais.

Dokter yang merawar Bolsonaro kala itu mengatakan, serangan itu menyebabkan luka yang cukup serius. Pria yang sempat bersitegang dengan Presiden Prancis, Emanuel Macron bahkan dilaporkan kehilangan 40% darahnya akibat serangan itu.

Pelaku diketahui bernama Adélio Bispo de Oliveira, yang merupakan pendukung kelompok sayap kiri. Sebelum melakukan serangan, de Oliviera kerap menuliskan kritikan dan kecaman terhadap Bolsonaro di akun media sosialnya.

4. Jo Cox

Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau


Politisi wanita asal Inggris, Jo Cox tewas dalam serangan pisau di jalanan kota Birstall, Inggris utara. Serangan itu terjadi pada bulan Juni 2016 lalu.

Wanita berusia 41 tahun, yang merupakan politisi Partai Buruh itu adalah adalah anggota parlemen Inggris aktif pertama yang dibunuh dalam 20 tahun terakhir, atau sejak Ian Gow, dibunuh oleh IRA dalam sebuah serangan bom mobil tahun 1990.

Saksi mata mengatakan, tidak hanya ditusuk, Cox juga ditembak oleh pelaku. Cox diserang setelah menghadiri sebuah pertemuan publik dengan pendukung, yang memang secara rutin dia lakukan.

Dia diketahui keluar dari lokasi pertemuan sendirian. Politisi Inggris di levelnya memang jarang jika mendapatkan pengawalan yang ketat.Seorang pria bernama Tommy Mair, beberapa hari kemudian diamanankan oleh pihak kepolisian. Pria berusia 53 tahu itu ditangkap untuk diinterogasi, karena diduga terlibat dalam serangan itu.

5. Inejiro Asanuma

Selain Wiranto, Ini Politisi di Dunia yang Pernah Jadi Sasaran Serangan Pisau

Inejiro Asanuma, politisi terkemuka Jepang itu diserang dalam sebuah acara televisi, yang ditayangkan langsung ke seluruh Jepang pada bulan Oktober 1960. Inejiro diserang oleh seorang pemuda berusia 17 tahun Otoya Yamaguchi dengan menggunakan katana.

Serangan itu terjadi pada waktu yang menegangkan di Jepang. Negara itu masih mendefinisikan dirinya sendiri setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II, dan terjadi setelah pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat, yang menekankan kesenjangan yang mendalam antara kubu politik kiri dan kanan.

Inejiro adalah sosok kontroversial kala itu. Dia adalah pemimpin Partai Sosialis Jepang, yang sangat mendukung Partai Komunis China dan sangat mengkritik hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
(esn)
Berita Terkait
Inggris Peringatkan...
Inggris Peringatkan Bisa Kirim Pengungsi Ukraina ke Rwanda
Lawan Polandia 1-1,...
Lawan Polandia 1-1, Inggris Tanpa Pergantian Pemain
4 Polemik Kebijakan...
4 Polemik Kebijakan Suaka Rwanda yang Mengguncang Politik Inggris
Jokowi Bangga Daya Saing...
Jokowi Bangga Daya Saing Indonesia Naik Kalahkan Jepang Hingga Inggris
Hasil Piala Dunia U-17...
Hasil Piala Dunia U-17 Grup D: Jepang Dikalahkan Polandia 0-1
Ahli Temukan Virus Covid-19...
Ahli Temukan Virus Covid-19 di Daging Impor Asal Polandia dan Brazil
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
8 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
8 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
9 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
10 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
10 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
11 jam yang lalu
Infografis
Danau Laguna Verde,...
Danau Laguna Verde, Danau Paling Beracun di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved