Trio Eropa Kutuk Operasi Militer Turki di Suriah
Kamis, 10 Oktober 2019 - 00:02 WIB
Trio Eropa Kutuk Operasi Militer Turki di Suriah
A
A
A
PARIS - Tiga negara Eropa yaitu Prancis, Inggris, dan Jerman mengeluarkan pernyataan mengecam keras serangan Turki di Suriah timur laut. Hal itu dikatakan Menteri Urusan Eropa Prancis.
Turki melancarkan operasi militer terhadap para pejuang Kurdi di timur laut Suriah pada Rabu (9/10/2019) dengan melancarkan serangan udara dan artileri menghantam posisi milisi YPG di sekitar kota perbatasan Ras al Ain. Operasi itu dilancarkan hanya beberapa hari setelah pasukan Amerika Serikat (AS) mundur dari daerah itu.
"Prancis, Jerman dan Inggris sedang menyelesaikan pernyataan bersama yang akan sangat jelas pada kenyataan bahwa kami mengutuk dengan sangat kuat dan tegas apa yang telah dilaporkan," kata Amelie de Montchalin kepada komite urusan luar negeri parlemen untuk menjawab pertanyaan tentang serangan Turki seperti dikutip dari Reuters.
Montchalin mengatakan bahwa tiga negara Eropa itu juga mempertimbangkan apakah akan membawa masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB.
Ia mengatakan pernyataan Uni Eropa yang terpisah dari 28 negara blok itu belum disetujui karena beberapa negara belum mendaftar. Satu sumber mengatakan Hongaria telah memblokir pernyataan itu.
Turki melancarkan operasi militer terhadap para pejuang Kurdi di timur laut Suriah pada Rabu (9/10/2019) dengan melancarkan serangan udara dan artileri menghantam posisi milisi YPG di sekitar kota perbatasan Ras al Ain. Operasi itu dilancarkan hanya beberapa hari setelah pasukan Amerika Serikat (AS) mundur dari daerah itu.
"Prancis, Jerman dan Inggris sedang menyelesaikan pernyataan bersama yang akan sangat jelas pada kenyataan bahwa kami mengutuk dengan sangat kuat dan tegas apa yang telah dilaporkan," kata Amelie de Montchalin kepada komite urusan luar negeri parlemen untuk menjawab pertanyaan tentang serangan Turki seperti dikutip dari Reuters.
Montchalin mengatakan bahwa tiga negara Eropa itu juga mempertimbangkan apakah akan membawa masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB.
Ia mengatakan pernyataan Uni Eropa yang terpisah dari 28 negara blok itu belum disetujui karena beberapa negara belum mendaftar. Satu sumber mengatakan Hongaria telah memblokir pernyataan itu.
(ian)
