Trump: Perundingan Nuklir dengan Korut Terus Berlanjut
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa pembicaraan nuklir yang direncanakan dengan Korea Utara (Korut) akan tetap dilanjutkan. Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran banyak pihak soal akan mandeknya perundingan nuklir, pasca peluncuran terbaru rudal balistik yang dilakukan Korut beberapa hari lalu.
"Mereka ingin berbicara dan kami akan berbicara dengan mereka," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (3/10). Ini adalah tanggapan pertama Trump usai uji coba rudal yang diduga banyak pihak diluncurkan Korut dari kapal selam.
"Kita akan lihat," tambah Trump, ketika ditanya apakah tes nuklir Korut adalah sebuah tindakan yang dianggapnya sudah terlalu melewati batas. Peluncuran itu adalah yang paling penting, sejak Pyongyang pertama kali memulai dialog dengan Washington pada 2018 tentang tekanan untuk melepaskan senjata nuklirnya.
Trump juga mengatakan, dia melihat tidak ada masalah dengan serangkaian tes roket jarak pendek yang dilakukan sebelumnya oleh Korut. Menurut Trump, hubungan pribadinya dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un tetap baik hingga kini.
Sementara sejumlah analis mengatakan, kemampuan baru rudal Korut menandai langkah signifikan dalam meningkatkan program nuklir mereka. "Kami menilai bahwa itu adalah rudal balistik jarak pendek hingga menengah. Dan, saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki indikasi bahwa itu diluncurkan dari sebuah kapal selam, melainkan sebuah platform berbasis laut," seorang juru bicara militer AS, Kolonel Pat Ryder, kepada wartawan.
Kemampuan meluncurkan rudal berbasis kapal selam terbukti akan membawa persenjataan Korut ke tingkat yang baru, yang memungkinkan penyebaran lebih jauh senjata pemusnah masssal, melampaui semenanjung Korea. Peluncuran itu terjadi di tengah kesepakatan pembicaraan tingkat kerja antara Pyongyang dan Washington yang dijadwalkan untuk dilanjutkan akhir pekan ini.
"Mereka ingin berbicara dan kami akan berbicara dengan mereka," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (3/10). Ini adalah tanggapan pertama Trump usai uji coba rudal yang diduga banyak pihak diluncurkan Korut dari kapal selam.
"Kita akan lihat," tambah Trump, ketika ditanya apakah tes nuklir Korut adalah sebuah tindakan yang dianggapnya sudah terlalu melewati batas. Peluncuran itu adalah yang paling penting, sejak Pyongyang pertama kali memulai dialog dengan Washington pada 2018 tentang tekanan untuk melepaskan senjata nuklirnya.
Trump juga mengatakan, dia melihat tidak ada masalah dengan serangkaian tes roket jarak pendek yang dilakukan sebelumnya oleh Korut. Menurut Trump, hubungan pribadinya dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un tetap baik hingga kini.
Sementara sejumlah analis mengatakan, kemampuan baru rudal Korut menandai langkah signifikan dalam meningkatkan program nuklir mereka. "Kami menilai bahwa itu adalah rudal balistik jarak pendek hingga menengah. Dan, saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki indikasi bahwa itu diluncurkan dari sebuah kapal selam, melainkan sebuah platform berbasis laut," seorang juru bicara militer AS, Kolonel Pat Ryder, kepada wartawan.
Kemampuan meluncurkan rudal berbasis kapal selam terbukti akan membawa persenjataan Korut ke tingkat yang baru, yang memungkinkan penyebaran lebih jauh senjata pemusnah masssal, melampaui semenanjung Korea. Peluncuran itu terjadi di tengah kesepakatan pembicaraan tingkat kerja antara Pyongyang dan Washington yang dijadwalkan untuk dilanjutkan akhir pekan ini.
(esn)