China Pamer Misil dan 'Senjata Kiamat' Penjangkau AS dalam 30 Menit
A
A
A
BEIJING - Militer China memamerkan truk-truk yang membawa senjata termasuk rudal berkemampuan nuklir yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan Amerika Serikat (AS). Parade militer dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-70 itu sekaligus menunjukkan kemunculannya sebagai kekuatan militer global yang semakin ambisius.
Salah senjata yang dipamerkan oleh militer China adalah rudal berkemampuan nuklir Dongfeng-41. Rudal ini diyakini memiliki jangkauan hingga 15.000 km, yang akan membuatnya menjadi rudal militer jarak jauh di dunia. Analis mengatakan, rudal tersebut kemungkinan dapat membawa sebanyak 10 hulu ledak nuklir untuk mencapai target yang berbeda.
Dikutip dari New Zealand Herald, Selasa (1/10/2019), rudal balistik antar benua (ICBM) yang dijuluki 'senjata kiamat' itu dapat mencapai AS dalam 30 menit.
Selain memamerkan Dongfeng-41, China juga menunjukkan Dongfeng-17 yaitu rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang menurut analis asing dirancang untuk bermanuver dengan kecepatan tinggi guna menghindari pertahanan anti rudal. Dongfeng-17 dapat diluncurkan dari rudal dan sekali terpisah dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara.
China juga memperlihatkan peningkatan rudal andalannya, Dongfeng 31, yang memiliki jangkauan lebih dari 11.200 kilometer yang menempatkan sebagian besar benua Amerika Serikat dalam jangkauan. Menurut kantor berita Xinhua rudal Dongfeng-31AG generasi kedua, yang seperti DF-41, menggunakan bahan bakar padat untuk kemudahan penyebaran dan kecepatan peluncuran. Rudal ini hadir dengan mobilitas dan presisi tinggi.
Ditampilkan juga untuk pertama kalinya, JL-2 adalah senjata standar untuk kapal selam bertenaga nuklir kelas Jin China, yang masing-masing dapat mengerahkan 12 rudal dengan masing-masing satu hulu ledak. Jarak tembaknya yang mencapai 7.200 kilometer membuatnya menjadi lebih menjadi ancama regional daripada untuk AS seperti dikutip dari AP.
Rudal jelajah supersonik CJ-100 terbaru China juga melakukan debutnya di depan publik, di bawa 16 truk dalam formasi. Sedikit yang diketahui tentang senjata yang spekulasinya menjadi pengganti rudal jelajah CJ-10 A saat ini yang memiliki kisaran perkiraan sekitar 1.500 kilometer (930 mil).
Xinhua melaporkan bahwa rudal CJ-100 dapat menandai sasarannya dari jarak jauh, berpresisi tinggi dan responsif serta merupakan tambahan terbaru untuk seri rudal CJ.
Salah senjata yang dipamerkan oleh militer China adalah rudal berkemampuan nuklir Dongfeng-41. Rudal ini diyakini memiliki jangkauan hingga 15.000 km, yang akan membuatnya menjadi rudal militer jarak jauh di dunia. Analis mengatakan, rudal tersebut kemungkinan dapat membawa sebanyak 10 hulu ledak nuklir untuk mencapai target yang berbeda.
Dikutip dari New Zealand Herald, Selasa (1/10/2019), rudal balistik antar benua (ICBM) yang dijuluki 'senjata kiamat' itu dapat mencapai AS dalam 30 menit.
Selain memamerkan Dongfeng-41, China juga menunjukkan Dongfeng-17 yaitu rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang menurut analis asing dirancang untuk bermanuver dengan kecepatan tinggi guna menghindari pertahanan anti rudal. Dongfeng-17 dapat diluncurkan dari rudal dan sekali terpisah dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara.
China juga memperlihatkan peningkatan rudal andalannya, Dongfeng 31, yang memiliki jangkauan lebih dari 11.200 kilometer yang menempatkan sebagian besar benua Amerika Serikat dalam jangkauan. Menurut kantor berita Xinhua rudal Dongfeng-31AG generasi kedua, yang seperti DF-41, menggunakan bahan bakar padat untuk kemudahan penyebaran dan kecepatan peluncuran. Rudal ini hadir dengan mobilitas dan presisi tinggi.
Ditampilkan juga untuk pertama kalinya, JL-2 adalah senjata standar untuk kapal selam bertenaga nuklir kelas Jin China, yang masing-masing dapat mengerahkan 12 rudal dengan masing-masing satu hulu ledak. Jarak tembaknya yang mencapai 7.200 kilometer membuatnya menjadi lebih menjadi ancama regional daripada untuk AS seperti dikutip dari AP.
Rudal jelajah supersonik CJ-100 terbaru China juga melakukan debutnya di depan publik, di bawa 16 truk dalam formasi. Sedikit yang diketahui tentang senjata yang spekulasinya menjadi pengganti rudal jelajah CJ-10 A saat ini yang memiliki kisaran perkiraan sekitar 1.500 kilometer (930 mil).
Xinhua melaporkan bahwa rudal CJ-100 dapat menandai sasarannya dari jarak jauh, berpresisi tinggi dan responsif serta merupakan tambahan terbaru untuk seri rudal CJ.
(ian)