Iran Berang AS Larang Zarif Jenguk Diplomatnya
A
A
A
TEHERAN - Iran mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) yang melarang Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menjenguk salah satu diplomat Teheran yang dirawat di rumah sakit New York. Iran menyebut keputusan tersebut sebagai keputusan yang tidak manusiawi.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Zarif hanya bisa menjenguk diplomat Iran jika Teheran membebaskan warga negara Amerika. Zarif sendiri berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
AS membatasi pergerakan Zarif di New York hanya enam blok, mencegahnya menjenguk Duta Besar Teheran di AS, Majid Takht Ravanchi, yang tengah menjalani perawatan kanker.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan AS telah mengambil isu-isu kemanusiaan sebagai "sandera" untuk tujuan politik.
Sementara Zarif pada Sabtu malam waktu setempat mentweet bawah ia telah berkomunikasi dengan Ravanchi melalui saluran video call.
"Berkat teknologi, saya dapat melihat dan berbicara dengan teman saya selama 40 tahun dan duta besar PBB kami Ravanchi, yang dirawat di rumah sakit New York hanya beberapa blok jauhnya," seperti dikutip dari ABC News, Minggu (29/9/2019).
Setidaknya ada empat orang warga AS yang saat ini dipenjara di Iran. Kelompok hak asasi manusia dan pemantau mengatakan penahanan itu dilakukan secara sewenang-wenang dan tidak berdasar.
Hubungan antara Washington dan Teheran semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir.
AS menuduh Iran berada di belakang serangan terhadap ladang minyak Arab Saudi dua minggu lalu, mendorong Zarif untuk berjanji "perang habis-habisan" jika terjadi serangan militer terhadap negaranya.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Zarif hanya bisa menjenguk diplomat Iran jika Teheran membebaskan warga negara Amerika. Zarif sendiri berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
AS membatasi pergerakan Zarif di New York hanya enam blok, mencegahnya menjenguk Duta Besar Teheran di AS, Majid Takht Ravanchi, yang tengah menjalani perawatan kanker.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan AS telah mengambil isu-isu kemanusiaan sebagai "sandera" untuk tujuan politik.
Sementara Zarif pada Sabtu malam waktu setempat mentweet bawah ia telah berkomunikasi dengan Ravanchi melalui saluran video call.
"Berkat teknologi, saya dapat melihat dan berbicara dengan teman saya selama 40 tahun dan duta besar PBB kami Ravanchi, yang dirawat di rumah sakit New York hanya beberapa blok jauhnya," seperti dikutip dari ABC News, Minggu (29/9/2019).
Setidaknya ada empat orang warga AS yang saat ini dipenjara di Iran. Kelompok hak asasi manusia dan pemantau mengatakan penahanan itu dilakukan secara sewenang-wenang dan tidak berdasar.
Hubungan antara Washington dan Teheran semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir.
AS menuduh Iran berada di belakang serangan terhadap ladang minyak Arab Saudi dua minggu lalu, mendorong Zarif untuk berjanji "perang habis-habisan" jika terjadi serangan militer terhadap negaranya.
(ian)