Rusia Sebut Rencana Pemakzulan Trump Hal Konyol

Kamis, 26 September 2019 - 18:13 WIB
Rusia Sebut Rencana Pemakzulan Trump Hal Konyol
Rusia Sebut Rencana Pemakzulan Trump Hal Konyol
A A A
MOSKOW - Rusia mengatakan, Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) telah membuat negara mereka menjadi bahan tertawaan dunia dengan mencoba memakzulkan Presiden Donald Trump untuk percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky. Demokrat resmi melakukan penyelidikan sebagai bagian dari upaya memakzulkan Trump, kemarin.

"Saya sudah membaca transkrip percakapan telepon antara Trump dan Zelensky, yang mana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi menemukan alasan yang cukup untuk meluncurkan prosedur pemakzulan terhadap Presidennya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
"Apakah ini tugas Demokrat AS untuk menjadikan negara mereka bahan tertawaan dunia? Inilah yang telah dilakukan Pelosi kepada Kongres AS, Gedung Putih, dan lembaga-lembaga resmi lainnya," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Kamis (26/9).

Zakharova kemudian mengatakan bahwa jika logika ini harus diikuti, maka pendiri situs web WikiLeaks, Julian Assange, harus dilihat sebagai pahlawan AS, karena kerap menyebarkan informasi rahasia kepada publik.

"Bagaimanapun, dia telah berbagi dengan masyarakat luas, bukan hanya satu, tetapi ribuan bahan semacam ini. Siapa pun bisa menebak mengapa Demokrat mengembangkan dendam terhadapnya dan bahkan mulai mengejarnya di seluruh dunia," katanya.

Dia lalu sedikit meledek, dengan mengatakan bahwa semua pihak, termasuk Rusia saat ini menginkan sesuatu yang lebih besar, seperti transkrip percakapan antara AS dengan mitra NATO mereka dan di antara satu sama lain.

"Pernyataan pada pertemuan di balik pintu tertutup di kantor CIA, FBI dan Pentagon akan sangat disambut. Apa pun yang terjadi! Juga, itu mungkin dapat mulai dengan mencetak ulang WikiLeaks, ambil dan publikasikan materi baru selama 10 tahun terakhir di situs web Kongres dan Gedung Putih AS. Lalu kita akan melihat siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas pelanggaran hukum yang dibicarakan Nancy Pelosi kemarin, suaranya bergetar karena emosi," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7544 seconds (0.1#10.140)