Impor Minyak Iran, AS Tampar Entitas China dengan Sanksi
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi baru terhadap entitas Cina tertentu dan orang-orang yang dituduhnya sengaja mengimpor minyak dari Iran. Mereka dianggap telah melanggar pembatasan yang diberlakukan Washington terhadap minyak Iran.
Departemen Keuangan AS mengumumkan akan memberikan sanksi pada lima warga negara China dan enam entitas, termasuk dua anak perusahaan Cosco Shipping Corporation.
"Dan kami memberi tahu China, dan semua negara: kami akan memberikan sanksi setiap pelanggaran," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada konferensi pers di sela-sela Sidang Umum PBB di New York seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/9/2019).
Serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu, yang secara luas disalahkan pada Iran, telah mengguncang Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran tentang perang yang lebih luas. Namun Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.
"Semakin Iran menyerang akan semakin besar tekanan kita dan memang seperti itu seharusnya," kata Pompeo.
"Jalan ke depan dimulai sekarang dengan dua tindakan baru," imbuhnya.
Ia mengatakan Washington juga meningkatkan upaya untuk mendidik negara tentang risiko melakukan bisnis dengan entitas Garda Revolusi Iran. AS akan menghukum mereka yang terus terlibat dengan mereka dalam pelanggaran sanksi.
Dalam pidato pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump berjanji untuk terus berusaha menekan ekonomi Iran dengan sanksi sampai Teheran setuju untuk menyerah mengejar senjata nuklir.
Iran mengatakan program nuklirnya selalu untuk tujuan damai saja.
Tahun lalu Trump menarik diri dari perjanjian internasional 2015 dengan Iran yang telah membatasi program nuklir Teheran dengan imbalan bantuan sanksi.
Departemen Keuangan AS mengumumkan akan memberikan sanksi pada lima warga negara China dan enam entitas, termasuk dua anak perusahaan Cosco Shipping Corporation.
"Dan kami memberi tahu China, dan semua negara: kami akan memberikan sanksi setiap pelanggaran," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada konferensi pers di sela-sela Sidang Umum PBB di New York seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/9/2019).
Serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu, yang secara luas disalahkan pada Iran, telah mengguncang Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran tentang perang yang lebih luas. Namun Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.
"Semakin Iran menyerang akan semakin besar tekanan kita dan memang seperti itu seharusnya," kata Pompeo.
"Jalan ke depan dimulai sekarang dengan dua tindakan baru," imbuhnya.
Ia mengatakan Washington juga meningkatkan upaya untuk mendidik negara tentang risiko melakukan bisnis dengan entitas Garda Revolusi Iran. AS akan menghukum mereka yang terus terlibat dengan mereka dalam pelanggaran sanksi.
Dalam pidato pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump berjanji untuk terus berusaha menekan ekonomi Iran dengan sanksi sampai Teheran setuju untuk menyerah mengejar senjata nuklir.
Iran mengatakan program nuklirnya selalu untuk tujuan damai saja.
Tahun lalu Trump menarik diri dari perjanjian internasional 2015 dengan Iran yang telah membatasi program nuklir Teheran dengan imbalan bantuan sanksi.
(ian)