Sambil Bawa Peta Ekspansi Israel, Erdogan Kutuk Kesepakatan Abad Ini dan PBB
A
A
A
NEW YORK - Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan membawa peta yang menunjukkan Israel mengambil tanah Palestina saat berpidato di Sidang Umum PBB. Ia meminjam teknik dari presentasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang program nuklir Iran pada 2012 lalu.
"Di mana tanah Israel dimulai dan berakhir?" Tanya Erdogan, sambil mengangkat peta yang menunjukkan semakin menyusutnya tanah Palestina, dari rencana pemisahan PBB tahun 1948 hingga saat ini.
"Hari ini tampaknya tidak ada kehadiran orang Palestina. Seluruh tanah adalah milik Israel,” ujarnya.
“Tetapi apakah itu cukup bagi Israel? Tidak. Israel masih mau mengambil alih tanah yang tersisa,” tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/9/2019).
Pemimpin Turki itu merujuk pada rencana Netanyahu yang mengumumkan rencana untuk mencaplok wilayah di lembah Sungai Jordan dan Tepi Barat, yang dibuat menjelang pemilihan umum baru-baru ini. (Baca juga: Netanyahu Bersumpah Akan Caplok Sebagian Tepi Barat )
Dia juga menggunakan presentasi untuk mengutuk apa yang disebut "Kesepakatan Abad Ini," yang dipromosikan oleh pemerintahan Trump sebagai solusi untuk konflik Israel-Palestina yang berlangsung lama.
"Tujuan sebenarnya dari rencana AS adalah untuk menghilangkan prioritas negara dan rakyat Palestina," Erdogan berpendapat, memperingatkan bahwa implementasinya hanya akan menghasilkan pertumpahan darah.
"Wilayah Palestina yang ditempati oleh Israel adalah tempat ketidakadilan yang paling mencolok di peta," ucap presiden Turki itu kepada para pemimpin dunia.
Dia juga mengutuk PBB karena tidak efektif, menunjuk serangkaian resolusi yang mengutuk pendudukan Israel atas Palestina sebagai ilegal, yang tidak pernah dilaksanakan.
"Di mana tanah Israel dimulai dan berakhir?" Tanya Erdogan, sambil mengangkat peta yang menunjukkan semakin menyusutnya tanah Palestina, dari rencana pemisahan PBB tahun 1948 hingga saat ini.
"Hari ini tampaknya tidak ada kehadiran orang Palestina. Seluruh tanah adalah milik Israel,” ujarnya.
“Tetapi apakah itu cukup bagi Israel? Tidak. Israel masih mau mengambil alih tanah yang tersisa,” tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/9/2019).
Pemimpin Turki itu merujuk pada rencana Netanyahu yang mengumumkan rencana untuk mencaplok wilayah di lembah Sungai Jordan dan Tepi Barat, yang dibuat menjelang pemilihan umum baru-baru ini. (Baca juga: Netanyahu Bersumpah Akan Caplok Sebagian Tepi Barat )
Dia juga menggunakan presentasi untuk mengutuk apa yang disebut "Kesepakatan Abad Ini," yang dipromosikan oleh pemerintahan Trump sebagai solusi untuk konflik Israel-Palestina yang berlangsung lama.
"Tujuan sebenarnya dari rencana AS adalah untuk menghilangkan prioritas negara dan rakyat Palestina," Erdogan berpendapat, memperingatkan bahwa implementasinya hanya akan menghasilkan pertumpahan darah.
"Wilayah Palestina yang ditempati oleh Israel adalah tempat ketidakadilan yang paling mencolok di peta," ucap presiden Turki itu kepada para pemimpin dunia.
Dia juga mengutuk PBB karena tidak efektif, menunjuk serangkaian resolusi yang mengutuk pendudukan Israel atas Palestina sebagai ilegal, yang tidak pernah dilaksanakan.
(ian)