UEA Akan Bangun Masjid, Gereja dan Sinagoge Satu Kompleks

Selasa, 24 September 2019 - 16:29 WIB
UEA Akan Bangun Masjid,...
UEA Akan Bangun Masjid, Gereja dan Sinagoge Satu Kompleks
A A A
ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA) akan membangun sinagoge baru sebagai bagian dari kompleks antaragama yang juga akan menampung masjid dan gereja. Kompleks yang diberi nama Abrahamic Family House (Rumah Keluarga Ibrahim) ini akan dibuka pada tahun 2022.

Pengumuman pembangunan Rumah Keluarga Ibrahim di Pulau Saadiyat di Abu Dhabi ini sebagai tindak lanjut kunjungan Paus Fransiskus ke UEA pada Februari lalu. Paus Fransiskus adalah paus pertama yang berkunjung ke Semenanjung Arab. Selama perjalanan itu, paus menandatangani deklarasi bersama dengan imam besar al-Azhar; Dr Ahmed el-Tayeb, menyerukan toleransi dan dialog agama.

Dewan antaragama akan mengawasi proyek-proyek yang memajukan toleransi dibentuk sebagai hasil dari deklarasi tersebut. Dewan itu diberi nama Higher Committee for Human Fraternity (Komite Tinggi Persaudaraan Manusia). Rumah Keluarga Ibrahim adalah inisiatif pertamanya.

"Ini adalah kesempatan penting bagi semua yang percaya pada kekuatan iman dan kemanusiaan. Ini akan membantu membangun jembatan antara para pemimpin agama dan masyarakat serta menumbuhkan perdamaian dan harmoni di era yang terlalu sering ditentukan oleh perbedaan," kata Rabi M. Bruce Lustig, rabi senior di Sidang Ibrani Washington dan perwakilan Yahudi dari Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.

Desain untuk Rumah Keluarga Ibrahim digarap oleh arsitek terkenal David Adjaye. Desain diresmikan selama pertemuan di New York minggu ini. Mengutip laporan Gulf News, Selasa (24/9/2019), proyek tersebut akan membutuhkan waktu tiga tahun untuk merampungkannya.

UEA sudah menjadi rumah bagi sebuah sinagoge, yakni di Dubai, yang dibangun pada tahun 2008. Meskipun pembangunan sinagoge di Dubai itu mendapat dukungan diam-diam dari pihak berwenang Emirat, para pejabat sebagian besar tidak peduli.

Sinagoge baru yang disetujui resmi oleh negara tersebut akan menandai langkah maju yang signifikan untuk penghormatan publik terhadap Yudaisme di negara Teluk.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8431 seconds (0.1#10.140)