Pejabat UEA: Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi Eskalasi yang Berbahaya
A
A
A
DUBAI - Serangan terhadap pabrik minyak di Arab Saudi adalah eskalasi yang berbahaya dan masyarakat internasional harus mendukung Riyadh dan memastikan stabilitas regional. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA).
Arab Saudi mengatakan temuan awal mengindikasikan serangan hari Sabtu yang memotong setengah produksi minyak kerajaan dilakukan dengan senjata Iran. Riyadh mengatakan pihaknya mampu merespons dengan paksa dan mendesak para pakar AS untuk membantu menyelidiki serangan itu.
"Membenarkan serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas Aramco berdasarkan perkembangan perang Yaman benar-benar tidak dapat diterima," kata Menteri Negara Luar Negeri Anwar Gargash dalam tweetnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2019).
Hal itu dilontarkannya menanggapi komentar Iran bahwa serangan itu dilakukan oleh warga Yaman sebagai tanggapan untuk perang.
Kelompok Houthi yang bersebelahan dengan Iran mengklaim atas serangan itu dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" yang membalas serangan oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dalam perang lebih dari empat tahun dengan Houthi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan sepertinya Iran berada di balik serangan itu. Namun Iran menolak semua tudingan yang diarahkan kepadanya.
Koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman, yang meliputi UEA, mengatakan temuan awal menunjukkan serangan itu tidak datang dari Yaman dan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki dari mana asalnya.
Arab Saudi mengatakan temuan awal mengindikasikan serangan hari Sabtu yang memotong setengah produksi minyak kerajaan dilakukan dengan senjata Iran. Riyadh mengatakan pihaknya mampu merespons dengan paksa dan mendesak para pakar AS untuk membantu menyelidiki serangan itu.
"Membenarkan serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas Aramco berdasarkan perkembangan perang Yaman benar-benar tidak dapat diterima," kata Menteri Negara Luar Negeri Anwar Gargash dalam tweetnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2019).
Hal itu dilontarkannya menanggapi komentar Iran bahwa serangan itu dilakukan oleh warga Yaman sebagai tanggapan untuk perang.
Kelompok Houthi yang bersebelahan dengan Iran mengklaim atas serangan itu dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" yang membalas serangan oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dalam perang lebih dari empat tahun dengan Houthi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan sepertinya Iran berada di balik serangan itu. Namun Iran menolak semua tudingan yang diarahkan kepadanya.
Koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman, yang meliputi UEA, mengatakan temuan awal menunjukkan serangan itu tidak datang dari Yaman dan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki dari mana asalnya.
(ian)