Netanyahu: Perang di Gaza Bisa Dimulai sebelum Pemilu Israel

Jum'at, 13 September 2019 - 15:43 WIB
Netanyahu: Perang di...
Netanyahu: Perang di Gaza Bisa Dimulai sebelum Pemilu Israel
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pada Jumat (13/9/2019), mengatakan perang melawan kelompok-kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, dapat pecah kapan saja. Menurutnya, perang bisa dimulai sebelum pemilu Knesset (Parlemen) di negara Yahudi tersebut 17 September 2019.

Pernyataan itu muncul di tengah eskalasi di perbatasan Gaza setelah Hamas melancarkan beberapa serangan terhadap Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membalas dengan serangan udara terhadap kelompok militan.

"Sebuah operasi di Gaza dapat terjadi kapan saja, termasuk empat hari sebelum pemilu. Tanggal pemilu tidak menjadi faktor (dalam keputusan untuk pergi berperang)," katanya setelah kembali dari kunjuangannya di Rusia, di mana ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, seperti dikutip Sputniknews.

Komentar Netanyahu menggemakan retorika perangnya terhadap Hamas yang dia lontarkan sebelumnya. Dia mengatakan demi menjamin keamanan Israel, tidak ada pilihan lain selain menghancurkan Hamas.

"Akan ada operasi, tetapi saya tidak akan memulai sesaat sebelum kita siap. Saya tidak beroperasi dalam tweet. Tetapi tampaknya tidak ada pilihan selain untuk menjatuhkan Hamas," kata Netanyahu.

Meski berniat menghancurkan Hamas, pemimpin rezim Zionis ini menegur para menterinya karena mendesak IDF untuk segera menyerang musuh Israel tersebut. "Berhentilah agitasi untuk operasi di Gaza," ujarnya.

PM Netanyahu pada Selasa malam lalu dipaksa buru-buru turun dari panggung kampanye di Ashdod setelah sirene roket meraung-raung. Sirene di Ashdod dan Ashkelon menyala setelah dua roket asal Gaza menyerang wilayah tersebut. Satu roket berhasil diintersepsi oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome dan satu lagi mendarat di lapangan terbuka di dekat Ashkelon.

Pemungutan suara pemilu Parlemen Israel dijadwalkan diadakan pada 17 September 2019. Pemilu ini digelar setelah pemilu sebelumnya tidak dapat membentuk pemerintahan dan koalisi pemerintah memilih untuk membubarkan diri pada bulan Mei.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7970 seconds (0.1#10.140)