Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Rombak Kabinet

Kamis, 12 September 2019 - 13:31 WIB
Perdana Menteri Jepang...
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Rombak Kabinet
A A A
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe merombak kabinet dengan menempatkan lebih banyak orang kepercayaannya seiring upaya mengubah konstitusi. Abe menjelaskan, perubahan konstitusi menjadi tujuan jangka panjang Partai Liberal Demokratik (LDP) yang saat ini berkuasa. Upaya itu merupakan salah satu tantangan tersulit dalam kabinetnya. PM Jepang memilih putra mantan PM Junichiro Koi-zumi, Shinjiro Koizumi, sebagai menteri lingkungan yang baru.

Koizumi selama ini muncul sebagai bintang yang sedang bersinar dan diunggulkan sebagai calon pengganti PM Abe di masa depan. Koizumi menjadi salah satu dari 13 menteri baru yang diumumkan kemarin. Rencananya ada 19 menteri baru dalam kabinet Abe. Koizumi yang baru berumur 38 tahun menjadi menteri termuda ketiga di Jepang setelah Perang Dunia II. Penunjukannya dapat mendorong popularitasnya meski menempati posisi yang kurang berpengaruh di kabinet tersebut.

Posisi itu juga dapat mendorong peluang Koizumi ikut bersaing menggantikan Abe saat masa jabatannya sebagai ketua LDP berakhir pada September 2021. Abe yang kembali berkuasa pada Desember 2012 berjanji menumbuhkan kembali perekonomian dan memperkuat pertahanan.

Dia kini akan menjadi PM yang paling lama menjabat di Jepang pada November mendatang. Koizumi yang sering dipanggil Shinjiro itu sering menjadi berita utama media Jepang sejak bulan lalu saat muncul kabar dia akan menikahi Christel Takigawa, dan keduanya akan segera memiliki bayi.

Christel merupakan presenter televisi keturunan Prancis-Jepang. Ayah Koizumi yang kharismatik memimpin Jepang pada 2001 hingga 2006. Abe meski menampilkan wajah-wajah baru dalam kabinetnya, tetap mempertahankan aliansi dekatnya yakni Menteri Keuangan Taro Aso, 78, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, 70.

Keduanya telah menjabat dalam pemerintahan Abe. Beberapa anggota kabinet lainnya memiliki sikap yang sama dengan Abe dalam beberapa isu, termasuk revisi konstitusi pascaperang. “Ini terlihat seperti kabinet sobat-sobat,” ungkap Norihiro Fujito, kepala strategis investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.

Saat ini Aso harus menjamin kondisi perekonomian seiring kenaikan pajak penjualan menjadi 10% dari 8% pada Oktober. Kenaikan pajak ini dapat menekan konsumsi saat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin terasa dampaknya bagi perekonomian global.

Abe mempertahankan anggota parlemen Toshihiro Nikai, 80, sebagai sekretaris jenderal LDP dan Fumio Kishida sebagai kepala kebijakan partai. Kishida juga disebut sebagai salah satu kandidat utama pengganti PM Jepang di masa depan. Kandidat PM lainnya adalah Toshimitsu Motegi, 63, yang kini menjabat sebagai menteri luar negeri.

Motegi merupakan alumnus Universitas Harvard yang memiliki reputasi sebagai negosiator ulung dalam perundingan dagang dengan AS. Motegi menggantikan Taro Kono, 56, yang kini beralih posisi sebagai menteri pertahanan dalam kabinet baru. Kono yang fasih berbahasa Inggris sangat terkenal di AS sebagai sosok yang tidak konvensional. Dia juga menjadi tokoh garis depan dalam konflik antara Jepang dan Korea Selatan (Korsel) terkait isu perdagangan dan sejarah masa perang.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)