Rusia Produsen Berlian Terbesar di Dunia

Sabtu, 07 September 2019 - 09:14 WIB
Rusia Produsen Berlian...
Rusia Produsen Berlian Terbesar di Dunia
A A A
MOSKOW - Rusia menambang lebih dari 43 juta karat berlian pada 2018 atau hampir 30% dari total produksi berlian dunia. Itu artinya, Rusia menjadi penambang berlian terbesar di dunia.

Adapun produsen terbesar kedua berlian di dunia adalah Botswana yang menambang 24,3 juta karat. Di Rusia, perusahaan berlian Alrosa menjadi produsen berlian terbesar di dunia berdasarkan volumenya dengan total produksi 36,7 juta karat pada 2018.

Alrosa mengoperasikan 12 tambang di wilayah terpencil, dengan penghuni sangat sedikit di Siberia. Sebagian besar berada di Republik Sakha atau Yakutia, wilayah dengan luas lima kali ukuran Prancis dengan hanya dihuni satu juta jiwa. Sebagian besar pegawai Alrosa yang mencapai 35.000 orang berada di wilayah itu.

Dalam salah satu perjalanan ke Rusia, Katie Warren dari Business Insider mengunjungi Yakutia dan singgah di salah satu tambang berlian Alrosa di tambang terbuka Botuobinskaya yang memproduksi 1,4 juta karat berlian pada 2018.

Mirny merupakan kota dengan 40.000 penduduk yang menjadi kantor pusat perusahaan tambang berlian Alrosa. Di sana matahari bersinar 20 jam per hari saat musim panas. “Dari Mirny, kami harus terbang satu jam untuk menuju tambang berlian itu. Kami naik pesawat kecil Antonov AN-38-100 dengan kursi 27 orang,” papar Warren.

Perusahaan berlian itu memiliki maskapai sendiri, yakni Alrosa Airlines yang mengoperasikan penerbangan di penjuru Yakutia serta ke kota-kota seperti Moskow, St Petersburg, Sochi, dan Novosibirsk.

“Saya salah satu orang terakhir yang naik pesawat sehingga satusatunya kursi yang tersisa adalah kursi yang menghadap belakang di dekat kokpit,” ujar Warren.

Tak ada nomor kursi sehingga semua penumpang boleh memilih tempat duduk dan langsung duduk di mana pun asalkan masih kosong. “Bagian belakang kursi saya langsung dinding kokpit sehingga saya harus duduk dengan punggung saya sepenuhnya lurus. Ini jelas tidak nyaman. Ini juga berarti saya langsung melihat wajah para penambang yang sedang dalam perjalanan menuju shift mereka,” papar dia.

Beberapa penambang Alrosa yang bekerja di tambangtambang yang dekat dengan Mirny menggunakan bus untuk bekerja setiap hari. Namun, pekerja yang harus menuju tambang yang lebih jauh harus menggunakan pesawat. Mereka biasanya bekerja dalam dua pekan kerja dan dua pekan libur.

“Dalam penerbangan itu juga ada lima jurnalis lainnya dan dua pemandu dari Alrosa. Melalui jendela pesawat, saya melihat kami melintasi hutan, jalan tanah, sungai, dan danau. Saya tak pernah berada di pesawat sekecil itu,” ungkap dia.

Setelah tiba di bandara, bus membawa semua orang menuju tempat pemberhentian berikutnya di gedung administratif Alrosa di dekat tambang. Dalam fasilitas administratif, para penambang dapat memperoleh makanan di kantin dan berganti seragam. “Kami meminjam beberapa seragam penambang, memakai jaket dan topi tebal sebelum menuju tambang. Jaket itu juga melindungi kami dari gigitan nyamuk dan serangga yang banyak di wilayah itu pada musim panas, menurut para pegawai Alrosa,” ungkap Warren.

Dari dek observasi, tampak tambang terbuka Botuobinskaya dengan kedalaman sekitar 426 kaki. Diameter terpanjang dari lubang tambang itu mencapai 1,2 mil. Tambang itu telah dioperasikan selama sekitar lima tahun, dibuat dengan menggunakan bahan peledak. Lalu alat berat dan truk mengangkut tanah dan bijih kimberlite yang mengandung berlian.

Tambang Botuobinskaya akan terus digali lebih dalam dan diperkirakan masih beroperasi dalam 15 tahun mendatang atau lebih lama lagi. Saat tambang terbuka itu telah habis. Alrosa akan mengubahnya menjadi tambang bawah tanah dan terus beroperasi di bawah permukaan tanah.

“Membutuhkan waktu 40 menit naik truk untuk mencapai bagian dasar tambang dan kembali ke atas. Beberapa truk membawa tanah dan lainnya membawa bijih kimberlite ke pabrik untuk proses pengayaan bijih kimberlite, memisahkan berlian kasar dari jenis batu lainnya,” ungkap Warren.

Para penambang menggali sekitar lima kali lebih banyak tanah dibandingkan bijih kimberlite sehingga ada banyak tanah yang harus dipindahkan. Truk-truk setinggi lebih dari 18 kaki itu mampu mengangkut sekitar 90 ton tanah atau bijih kim berlite. Pengemudi itu salah satu dari 47 penambang yang bekerja di Botuobinskaya setiap hari. Mereka bekerja 11 jam per hari, beberapa pada shift siang dan lainnya shift malam.

Dalam waktu 24 jam, sekitar 66.000 ton tanah dan bijih kimberlite diekstrak dari tambang Botuobinskaya. Botuobinskaya bukan satusatunya tambang berlian di wilayah itu. Di dekatnya terdapat tambang terbuka Nyurbinsky dengan kedalaman 1.181 kaki. Karena lebih dalam dan curam, tambang Nyurbinsky lebih terlihat mengesankan dibandingkan Botuobinskaya.

“Alrosa menemukan jalur bijih kimberlite lainnya dan akan memulai operasi baru dalam dua tahun mendatang,” ungkap seorang pegawai. Setiap metrik ton bijih kimberlite, hanya mengandung sekitar 6,2 karat berlian. Itu artinya, ada ribuan ton tanah yang tidak mengandung berlian.

“Saat ini dunia mengalami surplus berlian kasar,” ungkap laporan terbaru The New York Times. Harga berlian saat ini masih stabil karena banyak perantara yang terlibat dalam bisnis itu mulai penambang hingga perajin lalu menuju pedagang dan toko perhiasan. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)