Bom Mobil Meledak Dekat Kedubes AS di Kabul
A
A
A
KABUL - Sebuah ledakan dahsyat telah mengguncang Ibu Kota Afghanistan. Laporan menyatakan ledakan yang terjadi di lingkungan perumahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan misi diplomatik lainnya itu menyebabkan korban jiwa.
Ledakan itu terjadi di Shash Darak, sebuah daerah dengan perlindungan yang kuat berdekatan dengan Zona Hijau dan rumah bagi beberapa kompleks perkantoran penting termasuk Direktorat Keamanan Nasional (NDS), dinas intelijen Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi mengatakan, sebuah bom mobil meledak di jalan utama dan polisi menutup daerah itu. Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
"Ambulans dan tim penyelamat sedang bergerak ke lokasi ledakan," tambahnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (5/9/2019).
Direktur rumah sakit terdekat Wazir Mohammad Akbar Khan, Gul Ahmad Ayubi mengatakan, pihaknya telah menerima tiga mayat dan merawat 30 orang yang terluka.
Ibu Kota Afghanistan telah dicengkeram oleh gelombang kekerasan mematikan bahkan setelah Amerika Serikat (AS) dan Taliban "pada prinsipnya" telah mencapai kesepakatan yang akan membuat Pentagon menarik ribuan tentara dari Afghanistan dengan imbalan berbagai janji keamanan Taliban.
Sebelumnya aksi bom bunuh diri Taliban di Kabul timur pada Senin malam - yang menurut kelompok bersenjata itu menargetkan kompleks negara asing - menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 100 orang, di mana hampir semua korbannya adalah warga setempat.
Ledakan itu terjadi di Shash Darak, sebuah daerah dengan perlindungan yang kuat berdekatan dengan Zona Hijau dan rumah bagi beberapa kompleks perkantoran penting termasuk Direktorat Keamanan Nasional (NDS), dinas intelijen Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi mengatakan, sebuah bom mobil meledak di jalan utama dan polisi menutup daerah itu. Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
"Ambulans dan tim penyelamat sedang bergerak ke lokasi ledakan," tambahnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (5/9/2019).
Direktur rumah sakit terdekat Wazir Mohammad Akbar Khan, Gul Ahmad Ayubi mengatakan, pihaknya telah menerima tiga mayat dan merawat 30 orang yang terluka.
Ibu Kota Afghanistan telah dicengkeram oleh gelombang kekerasan mematikan bahkan setelah Amerika Serikat (AS) dan Taliban "pada prinsipnya" telah mencapai kesepakatan yang akan membuat Pentagon menarik ribuan tentara dari Afghanistan dengan imbalan berbagai janji keamanan Taliban.
Sebelumnya aksi bom bunuh diri Taliban di Kabul timur pada Senin malam - yang menurut kelompok bersenjata itu menargetkan kompleks negara asing - menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 100 orang, di mana hampir semua korbannya adalah warga setempat.
(ian)