Bertemu Sekjen NATO, Pompeo Bahas Kesepakatan Damai AS-Taliban

Selasa, 03 September 2019 - 20:18 WIB
Bertemu Sekjen NATO, Pompeo Bahas Kesepakatan Damai AS-Taliban
Bertemu Sekjen NATO, Pompeo Bahas Kesepakatan Damai AS-Taliban
A A A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg di Brussels. Salah satu isu yang dibahas adalah mengenai kesepakatan damai AS dan Taliban.

Melalui akun Twitternya, Stoltenberg mengatakan, dia sepenuhnya mendukung proses damai di Afghanistan, ini termasuk kesepakatan damai yang coba dicapai antara AS dan Taliban, yang saat ini dilaporkan sudah memasuki tahap akhir.

"Diskusi hebat dengan Pompeo tentang masalah keamanan saat ini. NATO sepenuhnya mendukung upaya untuk mencapai perdamaian di Afghanistan. Saya mengutuk serangan mengerikan baru-baru ini dan NATO tetap berkomitmen untuk mendukung pasukan Afghanistan," kicau Stoltenberg, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (3/9).

Sebelumnya diwartakan, berdasarkan perjanjian damai AS-Taliban, Washington akan menarik hampir 5.000 tentara dari Afghanistan dan menutup lima pangkalan dalam waktu 135 hari.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Tolo News, utusan khusus AS untuk perdamaian Afghanistan, Zalmay Khalilzad mengatakan, kesepakatan masih harus disetujui oleh Presiden AS Donald Trump, sebelum dapat ditandatangani.

Sebagai imbalan atas penarikan bertahap itu, Taliban akan berkomitmen untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan oleh kelompok-kelompok militan seperti al-Qaeda atau ISIS sebagai pangkalan untuk serangan ke AS dan sekutunya.

Diplomat veteran Afghanistan-Amerika itu menolak mengatakan berapa lama sisa tentara AS yang mencapai sekitar 14.000 akan tetap ada di Afghanistan setelah tahap pertama penarikan, meskipun pejabat Taliban sebelumnya bersikeras bahwa semua pasukan asing harus pergi.

Khalilzad mengatakan, tujuan dari perjanjian itu adalah untuk mengakhiri perang dan hal itu akan mengarah pada pengurangan kekerasan, tetapi tidak ada perjanjian gencatan senjata resmi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6377 seconds (0.1#10.140)
pixels