Hilang 5 Tahun, Kerangka Aktivis Thailand Ditemukan Dalam Drum
A
A
A
BANGKOK - Kerangka milik aktivis Thailand, Pholachi "Billy" Rakchongcharoen dilaporkan ditemukan di dalam sebuah drum minyak di sebuah waduk. Kerangka Billy ditemukan lima tahun setelah dia dilaporkan menghilang.
Billy, seorang aktivis hak-hak tanah etnis Karen, terakhir terlihat pada 17 April 2014, ketika dia ditahan oleh otoritas taman nasional di Taman Nasional Kaeng Krachan di provinsi Petchaburi, selatan Bangkok.
Dua potongan fragmen tulang dengan bekas luka bakar ditemukan tenggelam di dekat bendungan Kaeng Krachan pada bulan Mei lalu, ketika pihak berwenang mencari bukti setelah bertahun-tahun penyelidikan tanpa hasil.
Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand menuturkan, kerangka tersebut dipastikan milik Billy, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan DNA. DNA pembanding diambil dari ibu Billy.
"Kami menemukan sepotong tulang manusia yang merupakan bagian dari tengkorak dan berdasarkan tes DNA, itu cocok dengan ibu Billy. 20 fragmen tulang lagi, yang belum diuji, sejak itu telah ditemukan di dekatnya," kata Wakil Direktur DSI, Korawat Panpraphakorn, seperti dilansir Reuters pada Selasa (3/9).
Korawat mengatakan, Billy kemungkinan dibunuh setelah dia diculik. Namun, penyebab kematiannya belum diketahui.
Pada saat hilang, Billy sedang bekerjasama dengan komunitas Karen untuk menyampaikan tuntutan hukum terhadap pejabat taman nasional atas perusakan dan pembakaran rumah dan pertanian keluarga yang tinggal di taman dalam serangkaian penggusuran hutan.
Karen adalah etnis minoritas yang banyak diantaranya tinggal di hutan-hutan Thailand utara dan barat. Banyak anggota etnis Karen di Thailand yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Billy, seorang aktivis hak-hak tanah etnis Karen, terakhir terlihat pada 17 April 2014, ketika dia ditahan oleh otoritas taman nasional di Taman Nasional Kaeng Krachan di provinsi Petchaburi, selatan Bangkok.
Dua potongan fragmen tulang dengan bekas luka bakar ditemukan tenggelam di dekat bendungan Kaeng Krachan pada bulan Mei lalu, ketika pihak berwenang mencari bukti setelah bertahun-tahun penyelidikan tanpa hasil.
Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand menuturkan, kerangka tersebut dipastikan milik Billy, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan DNA. DNA pembanding diambil dari ibu Billy.
"Kami menemukan sepotong tulang manusia yang merupakan bagian dari tengkorak dan berdasarkan tes DNA, itu cocok dengan ibu Billy. 20 fragmen tulang lagi, yang belum diuji, sejak itu telah ditemukan di dekatnya," kata Wakil Direktur DSI, Korawat Panpraphakorn, seperti dilansir Reuters pada Selasa (3/9).
Korawat mengatakan, Billy kemungkinan dibunuh setelah dia diculik. Namun, penyebab kematiannya belum diketahui.
Pada saat hilang, Billy sedang bekerjasama dengan komunitas Karen untuk menyampaikan tuntutan hukum terhadap pejabat taman nasional atas perusakan dan pembakaran rumah dan pertanian keluarga yang tinggal di taman dalam serangkaian penggusuran hutan.
Karen adalah etnis minoritas yang banyak diantaranya tinggal di hutan-hutan Thailand utara dan barat. Banyak anggota etnis Karen di Thailand yang tidak memiliki kewarganegaraan.
(esn)