Media: Jepang Tidak Akan Bergabung dengan Patroli Maritim AS

Selasa, 03 September 2019 - 15:06 WIB
Media: Jepang Tidak...
Media: Jepang Tidak Akan Bergabung dengan Patroli Maritim AS
A A A
TOKYO - Jepang tidak akan bergabung dengan misi keamanan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melindungi kapal dagang yang melewati jalur perairan Timur Tengah. Namun, Jepang akan mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukan angkatan lautnya secara mandiri.

Begitu laporan yang diturunkan surat kabar Yomiuri yang dilansir Reuters, Selasa (3/9/2019).

Meskipun AS adalah sekutu terpenting Jepang, Tokyo telah memupuk hubungan ekonomi dengan Iran. Perusahaan Jepang telah menjadi pembeli utama minyak Iran sampai sanksi AS memaksa mereka untuk mencari pemasok lain.

Mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak dikenal, Yomiuri mengatakan Jepang sedang mempertimbangkan rencana untuk mengirim Pasukan Bela Diri Maritim (SDF) pada misi pengumpulan informasi di daerah sekitar Selat Hormuz dan jalur pengiriman Bab al-Mandab antara Yaman, Djibouti dan Eritrea.

"Jepang juga akan mempertimbangkan untuk memasukkan Selat Hormuz dalam bidang aktivitas SDF jika Iran setuju," tulis surat kabar itu.

Yomiuri melaporkan Pemerintah Jepang akan membuat keputusan akhir, termasuk apakah rencana itu layak, setelah Majelis Umum PBB pada akhir bulan ini.

Ditanya tentang laporan surat kabar tersebut, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menolak menyebutkan langkah-langkah spesifik yang dipertimbangkan pemerintah untuk memastikan keamanan kapal-kapal Jepang.

“Adapun langkah-langkah seperti apa yang efektif untuk mengamankan keselamatan navigasi kapal-kapal Jepang di Timur Tengah, kami ingin melihat masalah ini dari berbagai sudut termasuk pasokan minyak mentah yang stabil, dan hubungan Jepang dengan Amerika Serikat dan Iran,” Suga mengatakan pada konferensi pers reguler.

"Ketika kami menyelidiki masalah ini, kami ingin menjaga prinsip kami untuk mempertahankan upaya diplomatik kami untuk mengurangi ketegangan dan menstabilkan situasi di Timur Tengah," imbuhnya.

Suga mengatakan pengaturan sedang dilakukan untuk Perdana Menteri Shinzo Abe untuk bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela Majelis Umum AS akhir bulan ini.

Iran telah mengecam upaya AS untuk membentuk koalisi dan mengatakan negara-negara di kawasan itu dapat melindungi jalur perairan itu dan berupaya menuju penandatanganan pakta non-agresi.

Perdagangan komoditas global telah diguncang dalam beberapa bulan terakhir oleh penyitaan sebuah kapal tanker Inggris dan serangkaian serangan terhadap kapal dagang internasional. AS dan Inggris menyalahkan Iran atas insiden tersebut, yang dengan tegas dibantah oleh Teheran.

Inggris bulan lalu menjadi sekutu pertama AS yang mengumumkan keikutsertaannya, meskipun sebagian besar negara-negara Eropa enggan mendaftar karena takut menambah ketegangan di kawasan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5829 seconds (0.1#10.140)