Bersenjata Golok Daging, Pria China Bantai 8 Anak SD
A
A
A
BEIJING - Seorang pria bersenjatakan golok daging membunuh delapan anak kecil dalam sebuah serangan berdarah di sebuah sekolah di China. Para korban baru tiba pada hari pertama sekolah setelah liburan musim panas selama dua bulan saat pembantaian massal itu terjadi di sekolah dasar di Kota Enshi pada Senin pagi waktu setempat.
Awalnya dilaporkan bahwa seorang pria yang memegang golok daging masuk ke sekolah dan mulai menebas anak laki-laki dan perempuan secara acak. Tersangka berhasil ditangkap setelah serangan jam 8 pagi dan meringkuk di tahanan polisi.
Pejabat China mengumumkan jumlah korban pada hari Selasa (3/9/2019), sehari setelah kejadian, mengatakan sedikitnya 10 anak-anak terluka dalam serangan di Sekolah Dasar Chaoyangpo di provinsi Hubei. Para pejabat tidak mengatakan berapa banyak yang terluka dan mereka tidak mengungkapkan usia mereka yang meninggal.
Sekedar informasi, usia anak-anak sekolah dasar di China berkisar antara enam dan 13 tahun.
Ada laporan mengatakan jika pelaku baru saja dibebaskan dari penjara dan melakukan serangan sebagai aksi balas dendam kepada masyarakat.
"Pelakunya dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa hukumannya belum lama ini," ujar seorang warga setempat kepada media Passion News.
"(Dia) ingin membalas dendam pada masyarakat sehingga dia mengambil golok dan pergi ke Sekolah Dasar Chaoyangpo di Kota Baiyangping," jelasnya seperti dikutip dari Mirror.
Baik polisi maupun pejabat kota tidak mengomentari kemungkinan motif serangan itu.
Pemerintah Kota Enshi, yang mengumumkan kematian itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Komite lokal dan pemerintah semuanya mengatur penyelamatan dan pekerjaan perbaikan."
Kejahatan kekerasan jarang terjadi di China tetapi telah terjadi serangkaian serangan pisau, kapak dan mobil dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari serangan itu menargetkan anak-anak di sekolah.
Pada bulan Januari, seorang mantan karyawan yang tidak puas dituduh menyerang 20 anak kecil dengan palu di sebuah sekolah dasar di Beijing.
Kepala sekolah mengatakan kepada orang tua bahwa tersangka baru-baru ini dipecat, sementara seorang mantan koleganya menyatakan pelaku adalah seorang pekerja pemeliharaan yang gagal dalam masa percobaan.
Baru-baru ini China mengeksekusi seorang petani yang menyerang selusin anak-anak dengan pisau karena dia tidak puas dengan hidupnya.
Pada bulan November, setidaknya enam anak sekolah tewas dan hampir 20 orang terluka ketika sebuah mobil menabrak mereka ketika mereka menyeberang jalan di Huludao, China.
Setidaknya 14 murid berusia sekitar tiga atau empat tahun terluka ketika seorang wanita dengan pisau dapur menyerbu sebuah taman kanak-kanak dan mulai menebas dan menikam anak-anak itu pada bulan Oktober.
Wanita itu menyerang korbannya ketika mereka kembali dari latihan pagi bersama guru mereka di Distrik Banan, kota Chongqing, Cina barat daya.
Awalnya dilaporkan bahwa seorang pria yang memegang golok daging masuk ke sekolah dan mulai menebas anak laki-laki dan perempuan secara acak. Tersangka berhasil ditangkap setelah serangan jam 8 pagi dan meringkuk di tahanan polisi.
Pejabat China mengumumkan jumlah korban pada hari Selasa (3/9/2019), sehari setelah kejadian, mengatakan sedikitnya 10 anak-anak terluka dalam serangan di Sekolah Dasar Chaoyangpo di provinsi Hubei. Para pejabat tidak mengatakan berapa banyak yang terluka dan mereka tidak mengungkapkan usia mereka yang meninggal.
Sekedar informasi, usia anak-anak sekolah dasar di China berkisar antara enam dan 13 tahun.
Ada laporan mengatakan jika pelaku baru saja dibebaskan dari penjara dan melakukan serangan sebagai aksi balas dendam kepada masyarakat.
"Pelakunya dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa hukumannya belum lama ini," ujar seorang warga setempat kepada media Passion News.
"(Dia) ingin membalas dendam pada masyarakat sehingga dia mengambil golok dan pergi ke Sekolah Dasar Chaoyangpo di Kota Baiyangping," jelasnya seperti dikutip dari Mirror.
Baik polisi maupun pejabat kota tidak mengomentari kemungkinan motif serangan itu.
Pemerintah Kota Enshi, yang mengumumkan kematian itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Komite lokal dan pemerintah semuanya mengatur penyelamatan dan pekerjaan perbaikan."
Kejahatan kekerasan jarang terjadi di China tetapi telah terjadi serangkaian serangan pisau, kapak dan mobil dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari serangan itu menargetkan anak-anak di sekolah.
Pada bulan Januari, seorang mantan karyawan yang tidak puas dituduh menyerang 20 anak kecil dengan palu di sebuah sekolah dasar di Beijing.
Kepala sekolah mengatakan kepada orang tua bahwa tersangka baru-baru ini dipecat, sementara seorang mantan koleganya menyatakan pelaku adalah seorang pekerja pemeliharaan yang gagal dalam masa percobaan.
Baru-baru ini China mengeksekusi seorang petani yang menyerang selusin anak-anak dengan pisau karena dia tidak puas dengan hidupnya.
Pada bulan November, setidaknya enam anak sekolah tewas dan hampir 20 orang terluka ketika sebuah mobil menabrak mereka ketika mereka menyeberang jalan di Huludao, China.
Setidaknya 14 murid berusia sekitar tiga atau empat tahun terluka ketika seorang wanita dengan pisau dapur menyerbu sebuah taman kanak-kanak dan mulai menebas dan menikam anak-anak itu pada bulan Oktober.
Wanita itu menyerang korbannya ketika mereka kembali dari latihan pagi bersama guru mereka di Distrik Banan, kota Chongqing, Cina barat daya.
(ian)