Palestina Sebut AS Tak Berniat Bantu Selesaikan Konflik dengan Israel

Jum'at, 30 Agustus 2019 - 19:06 WIB
Palestina Sebut AS Tak Berniat Bantu Selesaikan Konflik dengan Israel
Palestina Sebut AS Tak Berniat Bantu Selesaikan Konflik dengan Israel
A A A
BERLIN - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tidak bersedia membantu pembangunan perdamaian dan keamanan di seluruh Timur Tengah. Abbas menyebut, AS mengesampingkan banyak hal mendasar dalam proses perdamaian Israel-Palestina.

Berbicara pada konferensi bersama dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Berlin, Abbas menyatakan bahwa para pejabat AS telah menghilangkan masalah mendasar, seperti pendudukan Yerusalem, pengungsi Palestina, pembentukan negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dan perluasan pemukiman Yahudi Israel.

"Negosiasi untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel harus ditempatkan di bawah sponsor internasional total," ucap Abbas dan menyerukan semua negara Eropa untuk mengakui Negara Palestina.

"Pengakuan seperti itu akan meningkatkan harapan, membantu promosi keadilan, mendukung hak bangsa Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan mengakhiri pendudukan Israel. Tindakan seperti itu tidak bertentangan dengan negosiasi antara Palestina dan rezim Tel Aviv," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Jumat (30/8).

Abbas juga menggarisbawahi bahwa ia akan memberi tahu Merkel tentang hambatan yang ditempatkan oleh otoritas Israel sehubungan dengan apa yang disebut solusi dua negara. Hal ini termasuk pembangunan permukiman yang sedang berlangsung di wilayah Palestina yang diduduki, upaya untuk mengubah karakter dan status Yerusalem Timur, pengepungan di Jalur Gaza.

"Tel Aviv mengingkari semua perjanjian yang ditandatangani dan menahan pendapatan pajak Palestina, yang telah memiliki dampak besar pada kehidupan warga Palestina," ucapnya.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa Palestina akan terus membangun institusi nasional mereka sendiri sesuai dengan aturan hukum, menyebarkan budaya perdamaian dan menghadapi terorisme.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5820 seconds (0.1#10.140)