Rusia: Indonesia Diancam AS karena Beli Jet Tempur Su-35

Jum'at, 30 Agustus 2019 - 09:22 WIB
Rusia: Indonesia Diancam...
Rusia: Indonesia Diancam AS karena Beli Jet Tempur Su-35
A A A
MOSKOW - Pihak Rusia mengungkap adanya ancaman Amerika Serikat (AS) terhadap Angkatan Udara Indonesia jika nekat membeli pesawat jet tempur Su-35. Ancaman berupa sanksi itulah yang membuat militer Indonesia berhati-hati untuk mengakuisisi pesawat tempur Moskow.

Direktur Kerja sama Internasional dan Kebijakan Regional Rostec Rusia, Victor Kladov, membeberkan ancaman Washington terhadap Jakarta.

"Kami merasa beberapa negara lebih berhati-hati," kata Kladov. “Misalnya, kemarin saya berbicara dengan Kepala Angkatan Udara Indonesia dan dia menyebutkan CAATSA, hukum AS," katanya lagi mengacu pada Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CATSAA), sebuah undang-undang AS yang mengamanatkan penjatuhan sanksi terhadap negara-negara yang membeli senjata Rusia, Korea Utara dan Iran.

"Dari apa yang dia katakan, saya mengerti mereka menerima ancaman. Mereka tergantung tidak hanya pada peralatan Rusia, mereka tergantung pada sebagian besar peralatan buatan AS. Jika sebagai tindakan hukuman, katakanlah, pabrikan Amerika berhenti memasok suku cadang, berhenti mendukung peralatan buatan Amerika, maka akan ada pelanggaran keamanan di pertahanan nasional di Indonesia. Jadi, mereka sangat berhati-hati," papar Kladov, dikutip SINDOnews dari Flight Global.

Pada Agustus 2017, Jakarta mengonfirmasi akan membeli 11 unit jet tempur Su-35 dengan harga sekitar USD1,14 miliar. Sistem pembayarannya melibatkan komoditas pertanian Indonesia, termasuk kopi. Dengan sistem pembayaran yang unik ini, jet tempur itu terkadang dipelesetkan sebagai "jet tempur rasa kopi".

Militer Indonesia yang menjaga hubungan baik dengan AS dan Rusia cenderung enggan berkomentar terkait masalah tersebut.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Layanan Federal Kerja sama Militer-Teknis Rosoboronexport Rusia, Dmitry Shugaev, mengatakan bahwa sanksi AS sama dengan "persaingan tidak adil".

"Mereka ingin mendorong Rusia menjauh dari pasar tradisional, dan menciptakan kondisi yang tak tertahankan, dan tidak memberi kami jalan ke pasar baru," katanya.

"Tekanan meningkat setiap hari (pada pelanggan potensial). Kami melihatnya setiap hari dan itu bukan rahasia, bukan rahasia bagi siapa pun," katanya lagi.
(mas)
Berita Terkait
Ancaman Nuklir Vladimir...
Ancaman Nuklir Vladimir Putin Membuat Amerika Serikat Gelisah
7 Orang Terdekat Vladimir...
7 Orang Terdekat Vladimir Putin yang Diblokir Amerika Serikat
Kim Jong-un Kunjungi...
Kim Jong-un Kunjungi Pabrik Jet Tempur Rusia, AS Cs Ketar-ketir
Vladimir Putin Disambut...
Vladimir Putin Disambut Karpet Merah di Vietnam, Amerika Serikat Marah
Spesifikasi F-18 Hornet,...
Spesifikasi F-18 Hornet, Jet Tempur Amerika Serikat yang Jatuh di Zaragoza
Jet Tempur Rusia Jatuhkan...
Jet Tempur Rusia Jatuhkan Drone MQ-9 Reaper, AS Sentil Keras Putin
Berita Terkini
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
59 menit yang lalu
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
1 jam yang lalu
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
3 jam yang lalu
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
4 jam yang lalu
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
4 jam yang lalu
Pakistan Klaim Tak Ada...
Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya
5 jam yang lalu
Infografis
Jet Tempur Rafale, MiG-29,...
Jet Tempur Rafale, MiG-29, SU-30 India Ditembak Jatuh Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved