Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia

Minggu, 01 September 2019 - 06:55 WIB
Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia
Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia
A A A
PEPATAH lama berbunyi "Di belakang setiap pria hebat, ada wanita yang bahkan lebih hebat." Pernyataan ini bagaimanapun juga berlaku untuk pria jahat. Dari mulai pasangan Adolf Hitler, Eva Braun hingga istri Joseph Stalin, Nadezhda Alliluyeva masuk dalam daftar perempuan-perempuan di belakang pemimpin terburuk dalam panggung sejarah dunia.

1. Eva Braun (Istri Adolf Hitler)
Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia
Eva Braun bertemu Adolf Hitler pada 1929, ketika dia berusia 17 tahun. Tidak jelas kapan mereka mulai berkencan secara formal. Selama 16 tahun hubungan keduanya, Braun sempat berusaha bunuh diri hanya untuk mendapatkan perhatian sang pemimpin Nazi.

Saat keduanya cukup dekat, Hitler ternyata tidak suka tampil di depan umum bersama Braun karena dia percaya sebuah hubungan dengan wanita hanya akan mengurangi citranya sebagai Führer yang tangguh. Pada 1945, ketika pasukan Sekutu mengepung bunkernya di Berlin, Braun dan Hitler menikah. Keduanya kemudian mengisolasi diri di sebuah ruangan dan mengakhiri hidup bersama.

2. Sajida Talfah (Istri Saddam Hussein)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Sajida Talfah adalah istri mantan diktator Irak Saddam Hussein. Dia juga sepupu biologis Saddam dimana pernikahan keduanya diatur antara keluarga mereka pada 1963.

Setelah 50 tahun menikah, pada 1986, Saddam menjalin hubungan dengan wanita bernama Samira Shahbandar, meskipun dia juga tetap terikat pernikahan dengan Talfah. Ini membuat marah Talfah dan putra mereka, Uday Hussein.

Dua tahun kemudian, pada 1988, Uday membunuh pengawal ayahnya, Kamel Hana Gegeo. Menurut Uday, Kamel dianggap bertanggung jawab memperkenalkan Saddam kepada Shahbandar. Setelah invasi AS ke Irak pada 2003 dan eksekusi Saddam pada 2006, Talfah melarikan diri dari Irak. Keberadaan Talfah hingga saat ini tidak diketahui.

3. Ko Young Hee (Istri Kim Jong-il)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Ko Young Hee adalah satu dari empat wanita yang terhubung dengan mantan diktator Korea Utara Kim Jong-il. Dia juga ibu dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un.

Terlepas dari kerahasiaan seputar identitasnya, Ko diyakini memiliki pengaruh besar terhadap suaminya dalam membuat keputusan penting serta sering menjadi penasihat Kim dalam masalah politik. Young Hee meninggal pada 2004 karena komplikasi yang berkaitan dengan kanker payudara.

4. Safia Farkash (Istri Muammar Gaddafi)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Safia Farkash adalah istri lama pemimpin Libya Muammar Gaddafi dan ibu bagi enam dari delapan anak Gaddafi. Ia dilaporkan bertemu Gaddafi sekitar tahun 1970 ketika bekerja sebagai perawat; ia mengobati sang pemimpin Libya itu dari radang usus buntu.

Meski berstatus sebagai Ibu Negara, Farkash menjalani kehidupan tenang dan jauh dari sorotan publik. Setelah Gaddafi tewas, dia menjadi salah satu orang yang getol mendukung penyelidikan atas kematian suaminya itu.

5. Amal al-Sadah (Istri Osama bin Laden)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Meski Amal al-Sadah bukan satu-satunya istri Osama bin Laden, namun dia dianggap sebagai istri yang paling dekat dengan Osama. Ia diduga tetap setia mendampingi bin Laden selama serangan 11 September 2001, sampai kematiannya pada 2011.

Al-Sadah diketahui mengalami luka pada kaki saat penggerebekan yang akhirnya merenggut nyawa Osama. Pada 2012, ia tinggal di suatu tempat di Pakistan dan muncul kembali pada Mei 2017 untuk memberikan kesaksian tentang malam terakhirnya dengan Osama.

6. Nadezhda Alliluyeva (Istri Joseph Stalin)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Nadezhda Alliluyeva pertama kali bertemu Joseph Stalin ketika dia berusia 10 tahun. Sang ayah, Sergei Alliluyev berperan melindungi diktator terkejam Soviet itu saat melarikan diri dari pengasingannya di Siberia.

Nadezhda dan Stalin menikah pada 1919. Pernikahan mereka banyak diwarnai ketegangan karena sifat kasar Stalin. Sakit kepala lama membuat Alliluyeva bunuh diri pada 1932. Namun kabar lain juga menyebutkan sebenarnya Nadezhda sengaja dibunuh Stalin karena dia pernah mengkritik kebijakannya.

7. Khieu Ponnary (Istri Pol Pot)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Khieu Ponnary mungkin telah menjalani hidupnya sebagai guru sekolah, seandainya dia tidak bertemu Saloth Sar, yang dikenal sebagai Pol Pot, diktator Kamboja. Setelah menjadi pemimpin Kamboja pada 1975, Pol Pot menunjuk Ponnary sebagai menteri urusan sosial.

Tetapi pada saat itu, kesehatan mental Ponnary mulai memburuk. Pada 1979, Pol Pot menceraikannya dan menikahi wanita lain. Ponnary mendapatkan amnesti pemerintah Kamboja pada 1996. Ia meninggal pada 2003.

8. Mae Capone (Istri Al Capone)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Mafia kharismatis asal Chicago, AS Al Capone dikenal sebagai penjahat kejam dan ditakuti. Meski berstatus sebagai istri god father Mafioso, Mae justru menjalani kehidupan cukup tenang dan normal.

Menikahi Capone pada 1918, Mae dikenal sebagai istri dan ibu penyayang. Ia rutin melakukan kebaktian di gereja bersama keluarganya dan tetap setia mengunjungi Al Capone di penjara Alcatraz.

9. Clara Petacci (Istri Benito Mussolini)

Sosok Perempuan-perempuan di Belakang Para Diktator Dunia


Meskipun Perdana Menteri Italia Benito Mussolini memiliki banyak istri dan wanita simpanan namun Clara adalah istri paling setia dan mendampingi pemimpin Fasis Italia itu ketika keduanya dibunuh pada 1945. Petacci, putri seorang dokter Vatikan, hidup bersama Mussolini selama 14 tahun hingga kematiannya pada usia 33. Petacci dan Mussolini dieksekusi pada 1945 dan tubuh keduanya digantung di Milan.

Sumber: www.listverse.com
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3473 seconds (0.1#10.140)