Soal Pengumuman Rencana Perdamaian Timur Tengah, AS Tunggu Pemilu Israel
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak akan merilis bagian politik yang lama tertunda dari rencana perdamaian Israel-Palestina sebelum pemilu Israel. Hal itu diungkapkan oleh Gedung Putih Timur Tengah Jason Greenblatt.
Langkah itu tampaknya ditujukan untuk tidak mengganggu pemilu Israel yang akan dihelat pada September mendatang di mana kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump dipertaruhkan.
"Kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan merilis visi perdamaian (atau bagian dari itu) sebelum pemilihan Israel," kata Greenblatt di akun Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/8/2019).
Trump pada hari Senin mengatakan rencana itu mungkin terungkap sebelum pemilu Israel.
Tim Trump di Timur Tengah, termasuk penasihat senior dan menantu Jared Kushner, ingin meluncurkan renana politik selama musim panas tetapi kegagalan Netanyahu untuk mengumpulkan koalisi pemerintahan setelah pemilihan umum April menyebabkan penundaan.
Netanyahu sekarang menghadapi pemungutan suara baru pada 17 September dan jika berhasil, akan mencoba lagi untuk membentuk koalisi.
Gedung Putih pada bulan Juni mengumumkan bagian ekonomi dari rencana perdamaian Trump dan mencari dukungan untuknya pada konferensi menteri keuangan global di Bahrain.
Ini mengusulkan rencana ekonomi Timur Tengah senilai USD50 miliar yang akan menciptakan dana investasi global untuk mengangkat ekonomi negara-negara Arab Palestina dan tetangga, dan mendanai koridor transportasi USD5 miliar untuk menghubungkan Tepi Barat dan Gaza.
Namun para pemimpin Teluk, ingin melihat detail dari rencana politik itu, yang bertujuan untuk menyelesaikan beberapa masalah paling sulit dari konflik Israel-Palestina, sebelum menandatangani rencana ekonomi.
Langkah itu tampaknya ditujukan untuk tidak mengganggu pemilu Israel yang akan dihelat pada September mendatang di mana kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump dipertaruhkan.
"Kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan merilis visi perdamaian (atau bagian dari itu) sebelum pemilihan Israel," kata Greenblatt di akun Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/8/2019).
Trump pada hari Senin mengatakan rencana itu mungkin terungkap sebelum pemilu Israel.
Tim Trump di Timur Tengah, termasuk penasihat senior dan menantu Jared Kushner, ingin meluncurkan renana politik selama musim panas tetapi kegagalan Netanyahu untuk mengumpulkan koalisi pemerintahan setelah pemilihan umum April menyebabkan penundaan.
Netanyahu sekarang menghadapi pemungutan suara baru pada 17 September dan jika berhasil, akan mencoba lagi untuk membentuk koalisi.
Gedung Putih pada bulan Juni mengumumkan bagian ekonomi dari rencana perdamaian Trump dan mencari dukungan untuknya pada konferensi menteri keuangan global di Bahrain.
Ini mengusulkan rencana ekonomi Timur Tengah senilai USD50 miliar yang akan menciptakan dana investasi global untuk mengangkat ekonomi negara-negara Arab Palestina dan tetangga, dan mendanai koridor transportasi USD5 miliar untuk menghubungkan Tepi Barat dan Gaza.
Namun para pemimpin Teluk, ingin melihat detail dari rencana politik itu, yang bertujuan untuk menyelesaikan beberapa masalah paling sulit dari konflik Israel-Palestina, sebelum menandatangani rencana ekonomi.
(ian)