Rouhani: Kelanjutan Kesepakatan Nuklir Berada di Tangan AS
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Teheran akan terus mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir, kecuali Amerika Serikat (AS) mengurangi sanksinya. Iran sejauh ini sudah dua kali mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan yang diteken tahun 2015 itu.
Dalam sebuah pernyataan, Rouhani mengatakan, meringankan sanksi bisa menjadi langkah pertama untuk negosiasi. Dia menyebut, jika tidak ada pengurangan sanksi, maka tidak akan ada perubahan dalam status quo.
"Tanpa penghapusan sanksi dan meninggalkan jalan keliru yang telah dipilih AS, kami tidak akan melihat perubahan positif. Washington memiliki kunci untuk perubahan positif," ucap Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (27/8).
Dia kemudian menegaskan bahwa Teheran tidak pernah menginginkan senjata nuklir.
Presiden AS, Donald Trump sebelumnya mengatakan, dia yakin suatu hari Iran dapat berubah. Saat itu tiba, papar Trump, dia akan siap duduk satu meja dengan Iran dan kembali membahas mengenai kesepakatan nuklir.
Trump, yang berbicara pasca pertemuan G7 yang berlangsung di kota Biarritz, Prancis, mengomentari keinginan para pemimpin Eropa untuk kembali melanjutkan pembicaraan dengan Iran, mengenai kesepakatan nuklir. Trump mengatakan dia menginginkan hal yang serupa, tapi dengan rincian yang lebih luas.
"Apa yang kami inginkan sangat sederhana. Itu (Iran) harus tidak memiliki nuklir. Kita akan berbicara tentang rudal balistik, pada waktunya. Tetapi, Iran harus menghentikan terorisme. Saya pikir mereka akan berubah, saya yakin itu," ucapnya.
Dalam sebuah pernyataan, Rouhani mengatakan, meringankan sanksi bisa menjadi langkah pertama untuk negosiasi. Dia menyebut, jika tidak ada pengurangan sanksi, maka tidak akan ada perubahan dalam status quo.
"Tanpa penghapusan sanksi dan meninggalkan jalan keliru yang telah dipilih AS, kami tidak akan melihat perubahan positif. Washington memiliki kunci untuk perubahan positif," ucap Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (27/8).
Dia kemudian menegaskan bahwa Teheran tidak pernah menginginkan senjata nuklir.
Presiden AS, Donald Trump sebelumnya mengatakan, dia yakin suatu hari Iran dapat berubah. Saat itu tiba, papar Trump, dia akan siap duduk satu meja dengan Iran dan kembali membahas mengenai kesepakatan nuklir.
Trump, yang berbicara pasca pertemuan G7 yang berlangsung di kota Biarritz, Prancis, mengomentari keinginan para pemimpin Eropa untuk kembali melanjutkan pembicaraan dengan Iran, mengenai kesepakatan nuklir. Trump mengatakan dia menginginkan hal yang serupa, tapi dengan rincian yang lebih luas.
"Apa yang kami inginkan sangat sederhana. Itu (Iran) harus tidak memiliki nuklir. Kita akan berbicara tentang rudal balistik, pada waktunya. Tetapi, Iran harus menghentikan terorisme. Saya pikir mereka akan berubah, saya yakin itu," ucapnya.
(esn)