Pejabat AS Konfirmasi Israel yang Gempur Irak Bulan Lalu

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 06:38 WIB
Pejabat AS Konfirmasi Israel yang Gempur Irak Bulan Lalu
Pejabat AS Konfirmasi Israel yang Gempur Irak Bulan Lalu
A A A
WASHINGTON - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan udara terhadap sebuah gudang senjata milisi pro-Iran di Irak bulan lalu. Serangan itu menandai peningkatan operasi militer Zionis terhadap proksi-proksi Teheran di seluruh Timur Tengah.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengindikasikan bahwa militer negaranya berada di belakang serangan udara yang menghantam pangkalan dan depot amunisi milik pasukan paramiliter pro-Iran yang beroperasi di Irak.

Para pejabat Amerika seperti dikutip Associated Press, Sabtu (24/8/2019), mengatakan serangan militer Israel di Irak pada bulan lalu menewaskan dua komandan militer Iran.

Setidaknya ada tiga ledakan di pangkalan milisi Syiah Irak dalam sebulan terakhir. Rezim Zionis tidak pernah bersedia membantah maupun membenarkan bahwa militernya sebagai pihak yang membombardir wilayah Irak.

Konfirmasi ini menyusul spekulasi selama berminggu-minggu bahwa Israel berada di balik serangan itu. PM Netanyahu mengatakan kepada media berbahasa Rusia pada hari Kamis bahwa spekulasi itu memang benar.

"Saya tidak memberikan kekebalan pada Iran di mana pun," kata Netanyahu. Menurutnya, Teheran berusaha membangun pangkalan-pangkalan militer di Suriah, Lebanon, Yaman dan Irak melawan negaranya.

"Kami bertindak di banyak arena melawan negara yang ingin memusnahkan kami," katanya dalam menanggapi pertanyaan apakah Israel beroperasi di Irak. "Tentu saja saya memberikan kebebasan kepada pasukan keamanan dan instruksi untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menggagalkan rencana Iran ini."

Mantan perdana menteri Irak, Nouri al-Maliki, yang berkuasa selama 8 tahun dan sekarang memimpin blok Syiah di parlemen, merilis pernyataan pada hari Jumat yang mengecam rezim Zionis atas serangan terhadap negaranya. Dia memperingatkan bahwa jika Zionis terus menargetkan Irak, maka negara warisan Saddam Hussein itu akan berubah menjadi arena pertempuran yang menyeret banyak negara, termasuk Iran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4808 seconds (0.1#10.140)