Pemimpin Berpostur Tinggi Cenderung Lebih Disukai

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 07:56 WIB
Pemimpin Berpostur Tinggi Cenderung Lebih Disukai
Pemimpin Berpostur Tinggi Cenderung Lebih Disukai
A A A
LONDON - Sebuah studi mengungkapkan masyarakat cenderung memilih pemimpin yang tinggi dibandingkan politikus yang pendek. Banyak pandangan kalau orang yang tinggi memiliki kepemimpinan yang baik.

Itu dibuktikan dengan banyak pemimpin dunia yang memiliki tinggi sekitar 170 cm. Meskipun ada juga pemimpin yang pendek. Namun, pemimpin tinggi dinilai mampu menunjukkan citra positif terhadap bangsa yang dipimpinnya.

Setidaknya beberapa pemimpin dunia tinggi yang menarik perhatian. Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah menguasai politik selama hampir dua dekade memiliki tinggi 170 cm. Presiden China Xi Jinping memiliki tinggi mencapai 175 cm. Dia termasuk pemimpin China yang tergolong tinggi dibandingkan presiden sebelumnya. Kalau PM Inggris Boris Johnson memiliki tinggi 175 cm. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memiliki tinggi 183 cm.

Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikenal kerap mengejek politikus lain yang lebih pendek darinya. Dia suka bermain golf di kala senggang, meskipun memiliki gaya hidup dengan mengonsumsi makanan cepat saji. Kemudian, PM Kanada Justin Trudeau dengan tinggi 188 cm termasuk pemimpin dunia yang tinggi. Pemimpin muda yang terus bersinar itu dikenal sangat bersahaja dan mempesona dalam komunikasi politiknya.

Pemimpin perempuan juga dikenal tinggi seperti Angela Merkel (165 cm) Meskipun tidak relatif tinggi , dia merupakan pemimpin yang disegani dan dikenal sebagai garda depan di Uni Eropa. Selain dia, PM Selandia Baru Jacinda Ardern (170 cm) dikenal sebagai pemimpin perempuan yang mampu menangani dengan baik saat krisis penyerangan dua masjid beberapa waktu lalu.

Dr Gregg Murray dari Texas Tech University di Lubbock, Texas, mengungkapkan kandidat pemimpin dari Partai Republik dan Demokrat yang tinggi menjadi isu penting dalam setiap pemilu presiden pada 1789 hingga 2008. Faktor tingginya pemimpin berpengaruh terhadap 58% responden. Ketika ditanya, presiden mana yang akan dipilih, mereka cenderung memilih pemimpin yang tinggi.

Kenapa? “Nenek moyang kita tinggal di kelompok yang umumnya terlibat konflik dan kerap membutuhkan penyelesaikan secara fisik,” dilansir Murray dari Guardian. “Jika kamu di dalam sebuah kelompok dan ada musuh yang datang dari sebelah bukit, tentunya kamu ingin orang paling tinggi untuk melihat musuh, sehingga mereka mengetahui kalau peperangan tersebut akan berjalan dengan berat,” katanya.

Survei itu dilakukan terhadap 467 responden yakni mahasiswa AS untuk menggambarkan pemimpin nasional yang ideal. 64% responden mengungkapkan pemimpin ideal adalah mereka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata penduduk. Sebagian besar responden yang terlibat adalah mahasiswa Amerika, hanya sebagian kecil dari Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Latin.

“Bisa jadi itu adalah faktor budaya,” kata Murray. “Namu, dia menemukan hasil kalau pemimpin tinggi diterima di semua budaya,” terangnya.

Kajian lain juga mengungkapkan pemimpin yang tinggi juga berdampak positif terhadap kepemimpinan, terutama pria. Sebagian besar orang memandang pria yang tinggi cenderung persuasif, impresif, dan memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Sebuah survei mengungkap CEO dari perusahaan yang masuk dalam Fortune 500 ternyata memiliki tinggi di atas rata-rata orang AS. Para CEO itu umumnya memiliki tinggi rata-rata mencapai 187 cm.

Dalam kajian yang dilakukan penulis buku psikologi populer ternama, Malcolm Gladwll menyatakan kalau kenaikan tinggi setiap satu inchi berdampak pada pendapatan tahunan USD800. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2871 seconds (0.1#10.140)