Iran: Pembebasan Kapal Tanker Buktikan Ketangguhan Kami
A
A
A
TEHERAN - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan, pembebasan kapal tanker Iran, Adrian Darya 1 oleh Inggris membuktikan ketangguhan Teheran di tingkat internasional.
"Penembakan pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) yang mengganggu dan penyitaan tanker minyak Inggris yang melanggar dan akhirnya pelepasan tanker negara kami di Gibraltar, membuktikan fakta bahwa Iran terus melanjutkan langkahnya untuk mencapai tujuan-tujuannya yang tinggi," kata Baqeri, seperti dilansir PressTV pada Selasa (20/8).
Terkait pembebasan kapal, sebelumnya AS telah memperingatkan pelabuhan-pelabuhan Yunani dan Mediterania untuk tidak membantu kapal itu.
"Setiap upaya untuk membantu kapal, yang namanya berubah dari Grace 1 ke Adrian Darya 1 dan sekarang dilaporkan menuju ke Yunani, dapat dianggap sebagai memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing yang telah ditetapkan AS," kata pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengkritik keputusan Gibraltar yang disebutnya sangat disayangkan, karena mengabaikan tekanan AS.
Pompeo mengatakan, jika Iran berhasil menghasilkan keuntungan dari kargo minyak kapal tanker itu, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) akan memiliki lebih banyak uang, lebih banyak kekayaan, lebih banyak sumber daya untuk melanjutkan kampanye teror.
"Penembakan pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) yang mengganggu dan penyitaan tanker minyak Inggris yang melanggar dan akhirnya pelepasan tanker negara kami di Gibraltar, membuktikan fakta bahwa Iran terus melanjutkan langkahnya untuk mencapai tujuan-tujuannya yang tinggi," kata Baqeri, seperti dilansir PressTV pada Selasa (20/8).
Terkait pembebasan kapal, sebelumnya AS telah memperingatkan pelabuhan-pelabuhan Yunani dan Mediterania untuk tidak membantu kapal itu.
"Setiap upaya untuk membantu kapal, yang namanya berubah dari Grace 1 ke Adrian Darya 1 dan sekarang dilaporkan menuju ke Yunani, dapat dianggap sebagai memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing yang telah ditetapkan AS," kata pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengkritik keputusan Gibraltar yang disebutnya sangat disayangkan, karena mengabaikan tekanan AS.
Pompeo mengatakan, jika Iran berhasil menghasilkan keuntungan dari kargo minyak kapal tanker itu, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) akan memiliki lebih banyak uang, lebih banyak kekayaan, lebih banyak sumber daya untuk melanjutkan kampanye teror.
(esn)