Rezim Kim Jong-un Tembakkan 2 Rudal Korut ke Laut Jepang

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 07:31 WIB
Rezim Kim Jong-un Tembakkan...
Rezim Kim Jong-un Tembakkan 2 Rudal Korut ke Laut Jepang
A A A
PYONGYANG - Militer rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal ke Laut Timur atau dikenal sebagai Laut Jepang Jumat (16/8/2019). Tembakan dua misil ini merupakan uji tembak senjata terbaru setelah serentetan uji tembak serupa dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan memantau manuver misil Korea Utara pagi ini. Misil-misil itu dilaporkan ditembakkan dari lokasi peluncuran di dekat Kota Tongchon, Provinsi Kangwon.

"Militer kami sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan sambil mempertahankan postur kesiapan," kata militer Korea Selatan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, tanpa memberikan rincian mengenai jenis dari kedua misil yang ditembakkan Korut.

Peluncuran dua misil terbaru ini hanya berselang kurang dari seminggu setelah Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek dari wilayah di dekat kota timur laut Hamhung. Dua rudal jarak pendek sebelumnya juga mendarat ke laut. Tes misil itu terjadi hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper bertemu dengan rekannya dari Korea Selatan di Seoul pada hari Sabtu.

Sejak akhir Juli, Pyongyang telah melakukan sejumlah uji coba terhadap apa yang dilaporkan sebagai rudal balistik jarak pendek. Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut mengklaim manuver misilnya sebagai respons atas latihan perang gabungan Korea Selatan-AS yang dimulai pada 5 Agustus dan akan berlangsung hingga 20 Agustus.

Sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di zona demiliterisasi (DMZ) Korea dan setuju untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi yang macet, Pyongyang telah melakukan beberapa peluncuran misil. Pyongyang mengklaim bahwa mereka bertujuan untuk mencegah Seoul dan Washington melakukan manuver militer bersama.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada awal pekan ini bahwa Seoul berencana untuk memodernisasi armada jet tempurnya dalam lima tahun ke depan dan berupaya memperkuat pertahanan di luar angkasa. Rencana Korea Selatan itu juga dipicu rentetan penembakan misil, yang menurut Seoul dikategorikan sebagai rudal balistik.

Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya juga menekankan perlunya memperkuat upaya pengawasan karena kemungkinan bahwa Korea Utara dapat menembakkan lebih banyak rudal.

Korea Utara telah terlibat dalam pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat sejak 2018. Kim dan Trump menyatakan komitmen mereka terhadap proses ini pada pertemuan bilateral pertama mereka di Singapura pada Juni 2018.

Kedua pemimpin bertemu untuk kedua kalinya di Vietnam pada Februari 2019, tetapi pembicaraan mereka berakhir dengan tiba-tiba tanpa kesepakatan atau konsensus tentang kondisinya. Pyongyang ingin sanksi internasional terhadap Korut dicabut, namun Washington bersikeras bahwa Pyongyang harus meninggalkan program nuklirnya lebih dulu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9173 seconds (0.1#10.140)