Polwan Gadungan Tertangkap, Kepolisian Berlin Menanggung Malu
A
A
A
BERLIN - Kepolisian Berlin harus menanggung rasa malu yang cukup besar setelah penangkapan terhadap seorang wanita yang berulang kali mengaku sebagai petugas polisi. Ia bahkan mengklaim telah membantu menangkap penjahat.
Wanita yang diidentifikasi sebagai 'K' ditangkap seminggu yang lalu. Ia mengenakan seragam otentik dan membawa peralatan milik polisi.
Petugas polisi curiga terhadap wanita berusia 22 tahun itu karena ia mengenakan seragam lengkap termasuk jaket, meskipun panas di musim panas.
"Itu kesalahan saya," kata K dalam wawancara pertamanya, dengan surat kabar Berliner Morgenpost seperti dikutip The Guardian, Selasa (13/8/2019).
Wanita itu sudah menghabiskan 14 bulan di penjara setelah dihukum karena penggunaan kewenangan yang tidak sah.
Terlepas dari dakwaan dan penangkapannya baru-baru ini, di mana polisi juga menemukan amfetamin pada dirinya, K mengatakan bertekad untuk terus melakukan perannya.
"Saya masih ingin melanjutkan karena saya ingin membantu orang," katanya kepada harian Berlin. "Saya tidak punya niat buruk."
Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya pernah terjerat kasus pelecehan seksual, tanpa menjelaskannya secara rinci. "Itulah alasan saya tidak dapat bekerja sebagai polisi wanita," imbuhnya.
Untuk diketahui dilaporkan telah terjadi peningkatan jumlah polisi gadungan dalam beberapa tahun terakhir. Wisatawan yang mengunjungi Berlin diperingatkan untuk waspada terhadap penipu yang mengaku sebagai polisi dan meminta untuk memeriksa tas wisatawan sebelum mencuri dompet dan telepon.
Pada Februari tahun ini, lusinan warga Turki berbahasa Jerman ditangkap di Turki setelah menyamar sebagai petugas polisi yang menelepon para pensiunan dan memberikan mereka ratusan ribu euro setelah dibujuk untuk mengungkapkan rincian nomor rekening bank mereka.
'K' sendiri mengklaim telah membantu petugas polisi yang sebenarnya menangkap penjahat dan melerai perkelahian. Dia mengutip perkelahian di Alexanderplatz di Berlin pada bulan April lalu di mana ratusan pemuda datang untuk membela dua YouTuber yang berseteru, yang memicu seruan polisi. 'K' mengklaim telah membantu polisi mencatat mereka yang telah ditangkap.
Ia juga mengklaim telah menemani polisi di kendaraan mereka lebih dari satu kali. Terkait pengakuan K ini belum dapat diverifikasi.
Pasukan kepolisian Berlin sejauh ini menolak untuk mengomentari kasus ini, selain mengatakan bahwa seorang wanita telah ditangkap dan seragamnya disita. Tapi kepolisian itu berada di bawah tekanan untuk menjelaskan bagaimana mungkin bahwa 'K' memiliki tidak hanya seragam yang asli tetapi juga pentungan, borgol, semprotan merica, senjata palsu dan lencana polisi. Dia mengklaim dia membayar antara 3.000 dan 4.000 euro untuk barang-barang tersebut.
K mengatakan bahwa dia sering ditangkap, tetapi sekarang sangat dikenal oleh polisi sehingga mereka sering membiarkannya pergi hanya dengan memberikan peringatan lisan.
Wanita yang diidentifikasi sebagai 'K' ditangkap seminggu yang lalu. Ia mengenakan seragam otentik dan membawa peralatan milik polisi.
Petugas polisi curiga terhadap wanita berusia 22 tahun itu karena ia mengenakan seragam lengkap termasuk jaket, meskipun panas di musim panas.
"Itu kesalahan saya," kata K dalam wawancara pertamanya, dengan surat kabar Berliner Morgenpost seperti dikutip The Guardian, Selasa (13/8/2019).
Wanita itu sudah menghabiskan 14 bulan di penjara setelah dihukum karena penggunaan kewenangan yang tidak sah.
Terlepas dari dakwaan dan penangkapannya baru-baru ini, di mana polisi juga menemukan amfetamin pada dirinya, K mengatakan bertekad untuk terus melakukan perannya.
"Saya masih ingin melanjutkan karena saya ingin membantu orang," katanya kepada harian Berlin. "Saya tidak punya niat buruk."
Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya pernah terjerat kasus pelecehan seksual, tanpa menjelaskannya secara rinci. "Itulah alasan saya tidak dapat bekerja sebagai polisi wanita," imbuhnya.
Untuk diketahui dilaporkan telah terjadi peningkatan jumlah polisi gadungan dalam beberapa tahun terakhir. Wisatawan yang mengunjungi Berlin diperingatkan untuk waspada terhadap penipu yang mengaku sebagai polisi dan meminta untuk memeriksa tas wisatawan sebelum mencuri dompet dan telepon.
Pada Februari tahun ini, lusinan warga Turki berbahasa Jerman ditangkap di Turki setelah menyamar sebagai petugas polisi yang menelepon para pensiunan dan memberikan mereka ratusan ribu euro setelah dibujuk untuk mengungkapkan rincian nomor rekening bank mereka.
'K' sendiri mengklaim telah membantu petugas polisi yang sebenarnya menangkap penjahat dan melerai perkelahian. Dia mengutip perkelahian di Alexanderplatz di Berlin pada bulan April lalu di mana ratusan pemuda datang untuk membela dua YouTuber yang berseteru, yang memicu seruan polisi. 'K' mengklaim telah membantu polisi mencatat mereka yang telah ditangkap.
Ia juga mengklaim telah menemani polisi di kendaraan mereka lebih dari satu kali. Terkait pengakuan K ini belum dapat diverifikasi.
Pasukan kepolisian Berlin sejauh ini menolak untuk mengomentari kasus ini, selain mengatakan bahwa seorang wanita telah ditangkap dan seragamnya disita. Tapi kepolisian itu berada di bawah tekanan untuk menjelaskan bagaimana mungkin bahwa 'K' memiliki tidak hanya seragam yang asli tetapi juga pentungan, borgol, semprotan merica, senjata palsu dan lencana polisi. Dia mengklaim dia membayar antara 3.000 dan 4.000 euro untuk barang-barang tersebut.
K mengatakan bahwa dia sering ditangkap, tetapi sekarang sangat dikenal oleh polisi sehingga mereka sering membiarkannya pergi hanya dengan memberikan peringatan lisan.
(ian)