Perjanjian INF Runtuh, Putin Kirim Peringatan ke Trump

Selasa, 06 Agustus 2019 - 07:51 WIB
Perjanjian INF Runtuh,...
Perjanjian INF Runtuh, Putin Kirim Peringatan ke Trump
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim peringatan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Putin mengatakan Rusia akan mengembangkan rudal nuklir jarak pendek dan menengah berbasis darat jika AS melakukan hal yang sama.

Peringatan itu diberikan Putin pasca runtuhnya perjanjian Angkatan Nuklir Jarak Menengah (INF). Perjanjian yang ditandangtangani pada tahun 1987 ini runtuh setelah AS menuding Rusia mengembangkan jenis rudal yang dilarang, tuduhan yang dibantah oleh Moskow.

Putin pada hari Senin memerintahkan kementerian pertahanan dan luar negeri serta dinas intelijen luar negeri Rusia, SVR, agar memonitor secara cermat setiap langkah yang diambil AS untuk mengembangkan, memproduksi atau menyebarkan rudal yang dilarang berdasarkan perjanjian yang sudah tidak berlaku tersebut.

"Jika Rusia mendapatkan informasi yang dapat dipercaya bahwa Amerika Serikat telah selesai mengembangkan sistem ini dan mulai memproduksinya, Rusia tidak akan memiliki pilihan selain untuk terlibat dalam upaya skala penuh untuk mengembangkan rudal yang sama," kata Putin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/8/2019).

Putin mengeluarkan peringatannya setelah mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia untuk membahas langkah AS, di mana Moskow telah melakukannya selama berbulan-bulan. Putin memperingatkan bahwa hal itu akan merusak pilar utama kendali senjata internasional.

Putin mengatakan gudang persenjataan rudal udara dan laut Rusia pekerjaannya akan dikombinasikan untuk mengembangkan rudal hipersonik yang ditempatkan dengan baik untuk mengimbangi ancaman yang berasal dari AS untuk saat ini.

Tetapi ia mengatakan penting bagi Moskow dan Washington, kekuatan nuklir terbesar di dunia, untuk melanjutkan perundingan pengendalian senjata guna mencegah pecahnya perlombaan senjata yang tidak terkendali.

"Untuk menghindari kekacauan tanpa aturan, batasan atau undang-undang, kita perlu sekali lagi mempertimbangkan semua konsekuensi berbahaya dan meluncurkan dialog serius dan bermakna yang bebas dari ambiguitas apa pun," ujar Putin.

Sebelumnya para pejabat AS mengatakan negara itu tinggal beberapa bulan lagi dar uji terbang pertama dari rudal jarak menengah yang akan berfungsi sebagai balasan bagi Rusia. Sementera penyebarannya akan membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi.

Para pejabat dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Rusia telah mengerahkan banyak batalyon rudal jelajah di seluruh Rusia yang melanggar pakta INF yang telah mati, termasuk di Rusia barat, dengan kemampuan untuk menyerang sasaran kritis Eropa.

Perjanjian INF melarang rudal darat dengan jangkauan antara 310 dan 3.400 mil (500-5.500 km), mengurangi kemampuan kedua negara untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.

Rusia membantah tuduhan itu, rudal-rudal yang ditempatkannya telah sesuai dengan perjanjian. Moskow juga menolak permintaan AS untuk menghancurkan rudal baru, Novator 9M729, yang dikenal sebagai SSC-8 oleh aliansi militer Barat NATO.
(ian)
Berita Terkait
Dibela Vladimir Putin,...
Dibela Vladimir Putin, Begini Reaksi Donald Trump
10 Alasan Amerika Serikat...
10 Alasan Amerika Serikat Tawarkan Perjanjian Gencatan Senjata ke Rusia dan Ukraina
Jadi Sorotan Dunia,...
Jadi Sorotan Dunia, Apakah Donald Trump dan Vladimir Putin Sahabat Dekat?
Donald Trump dan Vladimir...
Donald Trump dan Vladimir Putin Akan Bertemu di Arab Saudi
Donald Trump: AS Harusnya...
Donald Trump: AS Harusnya Tak Terlalu Mengkhawatirkan Putin
Trump-Putin Lakukan...
Trump-Putin Lakukan Pembicaraan Via Telepon, Ini yang Dibahas
Berita Terkini
Siapa Siddharth Nandyala?...
Siapa Siddharth Nandyala? Bocah 14 Tahun yang Mampu Membuat Aplikasi AI untuk Mendeteksi Penyakit Jantung
1 jam yang lalu
Siapa Noppajit Meen...
Siapa Noppajit Meen Somboonsate? Penyapu Jalanan di Bangkok yang Jadi Kaya Raya setelah Viral di TikTok
3 jam yang lalu
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
5 jam yang lalu
Ingin Tetak Eksis, Mantan...
Ingin Tetak Eksis, Mantan Wapres AS Kamala Harris Punya Ambisi Politik Baru
8 jam yang lalu
Bukan Hanya Prajurit...
Bukan Hanya Prajurit Israel, 2.000 Dosen dan 100 Dokter Militer Desak Netanyahu Hentikan Perang Gaza
8 jam yang lalu
Kolonel Perempuan AS...
Kolonel Perempuan AS Dipecat karena Tidak Suka Politik dan Berani Berbeda Sikap dengan Wapres
10 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved