9 Tewas Dalam Aksi Penembakan di Ohio
A
A
A
DAYTON - Awal bulan Agustus ini menjadi akhir pekan berdarah bagi Amerika Serikat (AS). Dalam satu hari, dua aksi penembakan terjadi di negara itu, Minggu (4/8). Hanya berselang beberapa jam setelah 20 orang tewas akibat aksi penembakan di El Paso, Texas, peluru-peluru kembali berhamburan mencabut nyawa warga sipil tak berdosa.
Kali ini aksi penembakan terjadi di Dayton, Ohio. Bersenjatakan senapan jenis Kalashnikov, seorang pria muda yang diidentifikasi sebagai Connor Betts (24) asal Bellbrook, Ohio, menebar peluru yang menyebabkan 9 orang tewas dan 27 lainnya terluka. Seperti dilaporkan CBS, beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.
Walikota Nan Whaley dan pejabat kota Dayton lainnya, memberikan keterangan soal aksi mematikan Betts itu. Betts dilaporkan menggunakan pelindung tubuh dan membawa beberapa magasin untuk senapannya. Betts ditembak mati oleh polisi yang tiba di tempat kejadian kurang dari satu menit setelah pembantaian dimulai.
Dari 27 orang yang dibawa ke rumah sakit karena luka-luka, 15 diantaranya telah dipulangkan. Lima pasien dalam kondisi kritis atau serius, dengan beberapa operasi dijadwalkan untuk menangani luka mereka.
“Jumlah korban bisa lebih tinggi, jika ia (Betts) tidak dinetralkan oleh polisi dalam waktu kurang dari satu menit setelah melepaskan tembakan,” tegas Whaley.
Lokasi tempat penembakan dikenal sebagai wilayah bersejarah. Betts melakukan aksinya tepat di depan Ned Peppers Bar, di East 5 Street Dayton. Di lokasi ini juga terdapat sejumlah pub dan restoran lainnya. Polisi mengatakan, lingkungan itu adalah salah satu yang paling aman di kota itu, dan respon cepat polisi dimungkinkan karena jadwal patrol rutin di kawasan tersebut.
Kali ini aksi penembakan terjadi di Dayton, Ohio. Bersenjatakan senapan jenis Kalashnikov, seorang pria muda yang diidentifikasi sebagai Connor Betts (24) asal Bellbrook, Ohio, menebar peluru yang menyebabkan 9 orang tewas dan 27 lainnya terluka. Seperti dilaporkan CBS, beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.
Walikota Nan Whaley dan pejabat kota Dayton lainnya, memberikan keterangan soal aksi mematikan Betts itu. Betts dilaporkan menggunakan pelindung tubuh dan membawa beberapa magasin untuk senapannya. Betts ditembak mati oleh polisi yang tiba di tempat kejadian kurang dari satu menit setelah pembantaian dimulai.
Dari 27 orang yang dibawa ke rumah sakit karena luka-luka, 15 diantaranya telah dipulangkan. Lima pasien dalam kondisi kritis atau serius, dengan beberapa operasi dijadwalkan untuk menangani luka mereka.
“Jumlah korban bisa lebih tinggi, jika ia (Betts) tidak dinetralkan oleh polisi dalam waktu kurang dari satu menit setelah melepaskan tembakan,” tegas Whaley.
Lokasi tempat penembakan dikenal sebagai wilayah bersejarah. Betts melakukan aksinya tepat di depan Ned Peppers Bar, di East 5 Street Dayton. Di lokasi ini juga terdapat sejumlah pub dan restoran lainnya. Polisi mengatakan, lingkungan itu adalah salah satu yang paling aman di kota itu, dan respon cepat polisi dimungkinkan karena jadwal patrol rutin di kawasan tersebut.
(esn)