Trump: AS Bisa Menang Perang Afganistan 7 Hari, tapi 10 Juta Tewas

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 18:55 WIB
Trump: AS Bisa Menang Perang Afganistan 7 Hari, tapi 10 Juta Tewas
Trump: AS Bisa Menang Perang Afganistan 7 Hari, tapi 10 Juta Tewas
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) bisa memenangkan perang di Afghanistan dalam waktu tujuh hari. Namun, dia tidak ingin melakukannya karena bisa membunuh 10 juta orang.

"Saya bisa memenangkan perang itu dalam seminggu jika saya mau. Saya tidak ingin membunuh 10 juta orang. Oke? Banyak dari mereka menjadi orang yang tidak bersalah. Saya tidak ingin melakukan itu," kata Trump dalam kepada wartawan hari Jumat, yang disiarkan NBC News, Sabtu (3/8/2019).

"Saya tidak berbicara nuklir, saya berbicara sepenuhnya (senjata) konvensional. Tetapi saya tidak bermaksud membunuh jutaan orang di Afghanistan," katanya lagi.

Presiden Amerika itu menunjukkan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai selama pembicaraan damai.

"Sehubungan dengan Afghanistan, kami membuat banyak kemajuan. Kami sedang berbicara. Tetapi kami juga telah membuat banyak kemajuan," ujarnya.

Pernyataan itu dibuat oleh Trump ketika Amerika Serikat dan kelompok Taliban Afghanistan memulai kembali perundingan damai di ibu kota Qatar, Doha. Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad, telah menyatakan optimismenya atas hasil pembicaraan yang dapat memungkinkan Washington untuk menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.

Amerika Serikat dan sekutunya meluncurkan operasi militer di Afghanistan pada tahun 2001 setelah serangan 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar WTC di New York dan beberapa lokasi lain. Serangan itu, menurut AS, dilakukan oleh kelompok al-Qaeda yang didukung oleh pemerintah Afghanistan ketika saat itu dipimpin Taliban.

Taliban dan AS sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan damai yang mencakup penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan jaminan dari Taliban bahwa negara itu tidak akan digunakan sebagai tempat yang aman bagi para teroris.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5167 seconds (0.1#10.140)