Populasi Harimau di India Berkembang Cepat
A
A
A
NEW DELHI - India saat ini diperkirakan menjadi rumah bagi 70% populasi harimau di dunia. India memiliki 3.000 harimau atau sepertiga lebih banyak dibandingkan empat tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi sebagai bentuk prestasi pemerintahannya. Dia mengungkapkan, populasi harimau berkembang dari 2.226 pada 2014 menjadi 2.967 pada 2018. “India kini menjadi habitat paling aman dan terbesar bagi harimau,” ujar Modi dilansir BBC.
Sekitar 15 tahun lalu, menurut Modi, perhatian serius mengenai penurunan populasi harimau. Itu menjadi tantangan bagi India untuk menyelamatkan binatang buas itu dengan penuh ketekadatan kuat.
“Sembilan tahun lalu, diputuskan di St Petersburg bahwa target peningkatan populasi harimau bisa terwujud pada 2022. Kita di India bisa mewujudkannya dalam empat tahun lebih cepat,” ujar Modi.
India rutin menggelar sensus harimau setiap empat tahun sekali. Itu menjadi sensus paling berbahaya karena para petugas kehutanan dan iluwan harus melacak bukti populasi harimau. Hasilnya, ternyata sangat membahagiakan karena hasil sensus harimau kali ini membuat setiap warga India membuktikan diri sebagai pecinta harimau. Sensus itu juga menggunakan teknologi canggih selain survei secara langsung.
"Sensus itu menggunakan 26.000 kamera dan mengambil 350.000 gambar harimau," kata Menteri Lingkungan India, Prakash Javadekar, dilansir The Guardian.
Gambar tersebut lalu dianalisis menggunakan program komputer untuk mengidentifikasi masing-masing harimau. Para petugas kehutanan dan konservasi juga menjelajah hingga 380.000 km persegi yang menjadi habitat harimau.
Peningkatan populasi harimau di India tidak lepas karena kesuksesan konservasi. Diperkirakan antara 1875-1925, sekitar 80.000 harimau tewas di India. Biasanya, perburuan harimau dijadikan olahraga oleh para raja dan para pejabat kerajaan dahulu kala. Mereka menggunakan senapan hingga jebakan untuk menangkap harimau. Hingga pada 1960-an, jumlah harimau pun menurun drastis.
Sejumlah inisiatif pemerintah untuk konservasi harimau juga diberlakukan. Mereka memberlakukan pelarangan berburu dan membangun kesadaran penduduk desa untuk melindungi harimau. Hal itu berdampak besar terhadap peningkatan populasi.
Undang-undang perlindungan hewan dilindungi pun diberlakukan pada 1972. Itu mengatur pelarangan perburuan dan pembunuhan terhadap binatang buas meskipun membuat masalah. Di bawah tekanan global, India mendorong investasi untuk merekrut para petugas kehutanan dan meningkatkan perlindungan di hutang lindung.
Hasilnya bisa dirasakan pada 2006. Sejak itu, jumlah harimau menunjukkan peningkatan. Tapi, konflik antara harimau dan manusia tetap terjadi. Alasannya, India memiliki banyak harimau dan luas hutannya terus berkurang.
Modi menegaskan, India akan menyeimbangkan antara pembangunan dan lingkungan. "India akan membangun lebih banyak rumah untuk warga kita dan pada saat yang bersamaan menciptakan habitat yang berkualitas untuk binatang," kata Modi. (Andika Hendra M)
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi sebagai bentuk prestasi pemerintahannya. Dia mengungkapkan, populasi harimau berkembang dari 2.226 pada 2014 menjadi 2.967 pada 2018. “India kini menjadi habitat paling aman dan terbesar bagi harimau,” ujar Modi dilansir BBC.
Sekitar 15 tahun lalu, menurut Modi, perhatian serius mengenai penurunan populasi harimau. Itu menjadi tantangan bagi India untuk menyelamatkan binatang buas itu dengan penuh ketekadatan kuat.
“Sembilan tahun lalu, diputuskan di St Petersburg bahwa target peningkatan populasi harimau bisa terwujud pada 2022. Kita di India bisa mewujudkannya dalam empat tahun lebih cepat,” ujar Modi.
India rutin menggelar sensus harimau setiap empat tahun sekali. Itu menjadi sensus paling berbahaya karena para petugas kehutanan dan iluwan harus melacak bukti populasi harimau. Hasilnya, ternyata sangat membahagiakan karena hasil sensus harimau kali ini membuat setiap warga India membuktikan diri sebagai pecinta harimau. Sensus itu juga menggunakan teknologi canggih selain survei secara langsung.
"Sensus itu menggunakan 26.000 kamera dan mengambil 350.000 gambar harimau," kata Menteri Lingkungan India, Prakash Javadekar, dilansir The Guardian.
Gambar tersebut lalu dianalisis menggunakan program komputer untuk mengidentifikasi masing-masing harimau. Para petugas kehutanan dan konservasi juga menjelajah hingga 380.000 km persegi yang menjadi habitat harimau.
Peningkatan populasi harimau di India tidak lepas karena kesuksesan konservasi. Diperkirakan antara 1875-1925, sekitar 80.000 harimau tewas di India. Biasanya, perburuan harimau dijadikan olahraga oleh para raja dan para pejabat kerajaan dahulu kala. Mereka menggunakan senapan hingga jebakan untuk menangkap harimau. Hingga pada 1960-an, jumlah harimau pun menurun drastis.
Sejumlah inisiatif pemerintah untuk konservasi harimau juga diberlakukan. Mereka memberlakukan pelarangan berburu dan membangun kesadaran penduduk desa untuk melindungi harimau. Hal itu berdampak besar terhadap peningkatan populasi.
Undang-undang perlindungan hewan dilindungi pun diberlakukan pada 1972. Itu mengatur pelarangan perburuan dan pembunuhan terhadap binatang buas meskipun membuat masalah. Di bawah tekanan global, India mendorong investasi untuk merekrut para petugas kehutanan dan meningkatkan perlindungan di hutang lindung.
Hasilnya bisa dirasakan pada 2006. Sejak itu, jumlah harimau menunjukkan peningkatan. Tapi, konflik antara harimau dan manusia tetap terjadi. Alasannya, India memiliki banyak harimau dan luas hutannya terus berkurang.
Modi menegaskan, India akan menyeimbangkan antara pembangunan dan lingkungan. "India akan membangun lebih banyak rumah untuk warga kita dan pada saat yang bersamaan menciptakan habitat yang berkualitas untuk binatang," kata Modi. (Andika Hendra M)
(nfl)