Memerkosa, Penyebab Tim Elite Navy SEAL AS Ditarik dari Irak
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengungkap penyebab tim elite dari Navy SEAL ditarik dari Irak. Salah satu penyebabnya adalah ada anggota tamtama senior Navy SEAL Team 7 yang dituduh memerkosa anggota perempuan.
Perintah penarikan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika itu dikeluarkan oleh komandan Satuan Tugas Gabungan Operasi Khusus.
"Ketika komandan mulai menyelidiki tuduhan (pemerkosaan), seluruh peleton meminta hak mereka untuk tetap diam," kata pejabat Angkatan Laut, yang berbicara kepada New York Times secara anonim, Jumat (26/7/2019).
Pada saat itu, kata pejabat itu, komandan memutuskan untuk mengirim seluruh peleton pulang, termasuk letnan yang memegang komando.
Amandemen Kelima Konstitusi AS menguraikan hak untuk tidak bersaksi melawan diri sendiri dalam persidangan.
Awalnya, Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM) menyatakan bahwa peleton itu—yang ditempatkan di Irak sebagai bagian dari misi AS untuk memerangi Daesh atau ISIS—telah diperintahkan untuk pulang ke Amerika. "Karena merasa ada kemunduran yang terjadi dengan ketertiban dan disiplin yang baik," ungkap dua pejabat pertahanan AS secara anonim kepada Washington Post.
Selain tuduhan pemerkosaan, penyebab lain dari penarikan tim elite itu karena menyalahgunakan alkohol, yang merupakan pelanggaran Perintah Umum Nomor 1. Perintah itu melarang personel menenggaak alkohol bahkan ketika sedang tidak bertugas. (Baca: Indispliner, AS Pulangkan Tim Elite Navy SEAL dari Irak )
Sebelumnya pada bulan Juli, Ketua Navy SEAL Team 7 Eddie Gallagher dibebaskan dari penjara atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang tawanan anggota ISIS di Irak pada tahun 2017. Dia dijatuhi hukuman penurunan pangkat dan membayar denda karena berpose dengan jasad korban.
Kendati demikian, selama pengadilan militer untuk Gallagher terungkap bahwa anggota tim lainnya secara teratur minum alkohol di sebuah bar di kompleks mereka bertugas. Sampai sekarang belum jelas apakah anggota unit itu akan dituntut atas tuduhan pidana atau administratif.
Skandal itu memicu penyelidikan oleh USSOCOM. Menurut laporan Pentagon kepada Kongres pada Maret 2018, tidak ada masalah "sistemik" yang diduga ditemukan di jajaran Angkatan Bersenjata AS.
Masalah lain di unit Navy SEAL yang terungkap adalah penangkapan 16 marinir pada awal pekan ini selama pembentukan batalion di Kamp Pendleton California. Belasan marinir itu ditangkap atas dugaan keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan ilegal, mulai dari penyelundupan manusia hingga pelanggaran terkait narkoba.
Perintah penarikan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika itu dikeluarkan oleh komandan Satuan Tugas Gabungan Operasi Khusus.
"Ketika komandan mulai menyelidiki tuduhan (pemerkosaan), seluruh peleton meminta hak mereka untuk tetap diam," kata pejabat Angkatan Laut, yang berbicara kepada New York Times secara anonim, Jumat (26/7/2019).
Pada saat itu, kata pejabat itu, komandan memutuskan untuk mengirim seluruh peleton pulang, termasuk letnan yang memegang komando.
Amandemen Kelima Konstitusi AS menguraikan hak untuk tidak bersaksi melawan diri sendiri dalam persidangan.
Awalnya, Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM) menyatakan bahwa peleton itu—yang ditempatkan di Irak sebagai bagian dari misi AS untuk memerangi Daesh atau ISIS—telah diperintahkan untuk pulang ke Amerika. "Karena merasa ada kemunduran yang terjadi dengan ketertiban dan disiplin yang baik," ungkap dua pejabat pertahanan AS secara anonim kepada Washington Post.
Selain tuduhan pemerkosaan, penyebab lain dari penarikan tim elite itu karena menyalahgunakan alkohol, yang merupakan pelanggaran Perintah Umum Nomor 1. Perintah itu melarang personel menenggaak alkohol bahkan ketika sedang tidak bertugas. (Baca: Indispliner, AS Pulangkan Tim Elite Navy SEAL dari Irak )
Sebelumnya pada bulan Juli, Ketua Navy SEAL Team 7 Eddie Gallagher dibebaskan dari penjara atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang tawanan anggota ISIS di Irak pada tahun 2017. Dia dijatuhi hukuman penurunan pangkat dan membayar denda karena berpose dengan jasad korban.
Kendati demikian, selama pengadilan militer untuk Gallagher terungkap bahwa anggota tim lainnya secara teratur minum alkohol di sebuah bar di kompleks mereka bertugas. Sampai sekarang belum jelas apakah anggota unit itu akan dituntut atas tuduhan pidana atau administratif.
Skandal itu memicu penyelidikan oleh USSOCOM. Menurut laporan Pentagon kepada Kongres pada Maret 2018, tidak ada masalah "sistemik" yang diduga ditemukan di jajaran Angkatan Bersenjata AS.
Masalah lain di unit Navy SEAL yang terungkap adalah penangkapan 16 marinir pada awal pekan ini selama pembentukan batalion di Kamp Pendleton California. Belasan marinir itu ditangkap atas dugaan keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan ilegal, mulai dari penyelundupan manusia hingga pelanggaran terkait narkoba.
(mas)