Dendam Pernah Diselingkuhi, Wanita Ini Potong Kemaluan Mantan Suami
A
A
A
HUKOU - Seorang wanita di Taiwan melampiaskan kemarahannya dengan memotong penis dan testis mantan suaminya. Dia melakukan hal itu setelah tahu bahwa korban berselingkuh saat terikat pernikahan dengannya.
Wanita yang diidentifikasi dengan nama pendek Lee, 58, menggunakan gunting tajam untuk memotong organ kemaluan mantan suami, Chen, di rumahnya di Hukou, Taiwan, setelah mengundangnya untuk berhubungan intim.
Lee diyakini sudah tahu jika korban pernah tidur dengan wanita lain ketika mereka masih terikat pernikahan.
Menurut polisi, Lee meninggalkan Chen dengan hanya penis yang tinggal tersisa 1 cm setelah dia memotongnya. Pelaku juga menyiramkan cairan asam.
"Jika saya tidak bisa memilikinya, tidak ada orang lain yang bisa," kata Lee yang dirawat di sebuah rumah sakit setelah ditemukan tak sadarkan diri setelah melakukan serangan.
Setelah menyerang mantan suaminya, Lee diduga mengonsumsi obat tidur secara berlebihan yang membuatnya tak sadarkan diri.
Serangan itu terjadi pada hari Rabu lalu. Polisi mengaku menerima telepon dari Chen yang melolong kesakitan setelah insiden tersebut pada pukul 20.50 waktu setempat.
Chen takut akan mendapat kekerasan lebih banyak dari mantan istrinya. Menurut seorang petugas polisi, korban mengunci diri di toilet setelah serangan tersebut.
Lee dan Chen bercerai kurang dari sebulan yang lalu. Namun, Chen yang menganggur selama dua tahun terus mengandalkan penghasilan mantan istrinya.
Lee diduga telah menyusun rencana untuk memotong organ kemaluan mantan suaminya karena selain penghasilannya dimanfaatkan, dia juga baru mengetahui jika korban berselingkuh dengan wanita lain ketika statusnya masih menjadi suaminya.
"Ketika korban menurunkan celananya, tersangka menggunakan gunting untuk memotong alat kelamin korban," kata wakil kepala kantor polisi Xinhu Kao Kai-long, seperti dikutip Mirror, Jumat (26/7/2019).
Para petugas polisi belum dapat mengambil potongan-potongan organ vital korban
Baik Lee maupun mantan suaminya telah dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan Cabang Zhudong dan dalam kondisi stabil.
Kepala urologi rumah sakit, Chang Chen-yeh mengatakan tim medis tidak akan bisa menyambung penis korban jika polisi menemukan potongannya.
Potongan organ vital korban dipastikan sudah terkontaminasi bakteri, dan jika disambung kembali, kemungkinan fungsi seksualnya sangat rendah.
Polisi masih menunggu tersangka dan korban untuk memberikan pernyataan tertulis secara resmi sebelum tersangka ditahan dan dituntut.
Wanita yang diidentifikasi dengan nama pendek Lee, 58, menggunakan gunting tajam untuk memotong organ kemaluan mantan suami, Chen, di rumahnya di Hukou, Taiwan, setelah mengundangnya untuk berhubungan intim.
Lee diyakini sudah tahu jika korban pernah tidur dengan wanita lain ketika mereka masih terikat pernikahan.
Menurut polisi, Lee meninggalkan Chen dengan hanya penis yang tinggal tersisa 1 cm setelah dia memotongnya. Pelaku juga menyiramkan cairan asam.
"Jika saya tidak bisa memilikinya, tidak ada orang lain yang bisa," kata Lee yang dirawat di sebuah rumah sakit setelah ditemukan tak sadarkan diri setelah melakukan serangan.
Setelah menyerang mantan suaminya, Lee diduga mengonsumsi obat tidur secara berlebihan yang membuatnya tak sadarkan diri.
Serangan itu terjadi pada hari Rabu lalu. Polisi mengaku menerima telepon dari Chen yang melolong kesakitan setelah insiden tersebut pada pukul 20.50 waktu setempat.
Chen takut akan mendapat kekerasan lebih banyak dari mantan istrinya. Menurut seorang petugas polisi, korban mengunci diri di toilet setelah serangan tersebut.
Lee dan Chen bercerai kurang dari sebulan yang lalu. Namun, Chen yang menganggur selama dua tahun terus mengandalkan penghasilan mantan istrinya.
Lee diduga telah menyusun rencana untuk memotong organ kemaluan mantan suaminya karena selain penghasilannya dimanfaatkan, dia juga baru mengetahui jika korban berselingkuh dengan wanita lain ketika statusnya masih menjadi suaminya.
"Ketika korban menurunkan celananya, tersangka menggunakan gunting untuk memotong alat kelamin korban," kata wakil kepala kantor polisi Xinhu Kao Kai-long, seperti dikutip Mirror, Jumat (26/7/2019).
Para petugas polisi belum dapat mengambil potongan-potongan organ vital korban
Baik Lee maupun mantan suaminya telah dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan Cabang Zhudong dan dalam kondisi stabil.
Kepala urologi rumah sakit, Chang Chen-yeh mengatakan tim medis tidak akan bisa menyambung penis korban jika polisi menemukan potongannya.
Potongan organ vital korban dipastikan sudah terkontaminasi bakteri, dan jika disambung kembali, kemungkinan fungsi seksualnya sangat rendah.
Polisi masih menunggu tersangka dan korban untuk memberikan pernyataan tertulis secara resmi sebelum tersangka ditahan dan dituntut.
(mas)