Inggris Dapat Dukungan Eropa, Iran Bersumpah Amankan Selat Hormuz
A
A
A
PARIS - Iran akan mengamankan Selat Hormuz dan tidak mengizinkan ganguan dalam pengiriman di jalur air utama transportasi minyak internasional. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, saat berkunjung ke Paris, Prancis.
Prancis, Italia, Denmark dan belakangan Belanda mendukung misi angkatan laut yang dipimpin Eropa untuk memastikan keamanan pengiriman melalui Selat Hormuz setelah Inggris mengusulkan ide tersebut. Usulan itu mengemuka setelah Iran menyita kapal tanker berbendera Inggris.
"Iran akan menggunakan upaya terbaiknya untuk mengamankan kawasan itu, khususnya Selat Hormuz, dan tidak akan mengizinkan gangguan dalam pengiriman di daerah sensitif ini," Araqchi mengatakan hal itu kepada Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, seperti dikutip Reuters dari IRNA, Rabu (24/7/2019).
Araqchi kemudian bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyampaikan pesan kepadanya dari Presiden Hassan Rouhani.
"Mereka (Macron dan Araqchi) keduanya menekankan menggunakan diplomasi untuk membawa perdamaian ke dunia," kata kantor berita Iran IRNA.
Sebelumnya Le Drian mengatakan bahwa Prancis bekerja dengan ibu kota Eropa untuk meningkatkan keamanan maritim di Teluk tetapi berhenti mendukung seruan Inggris untuk misi angkatan laut guna memastikan pengiriman yang aman di wilayah tersebut.
Untuk diektahui, hampir seperlima dari minyak yang dikonsumsi secara global melewati Selat Hormuz.
Washington pada 9 Juli lalu mengusulkan meningkatkan upaya untuk melindungi perairan strategis dari Iran dan Yaman. AS menyalahkan Iran dan proksinya atas serangan kapal tanker baru-baru ini. Namun Iran membantah tuduhan itu.
"Ini adalah kebalikan dari inisiatif Amerika yang tentang tekanan maksimum untuk membuat Iran kembali pada sejumlah tujuan," kata Le Drian.
Prancis, Italia, Denmark dan belakangan Belanda mendukung misi angkatan laut yang dipimpin Eropa untuk memastikan keamanan pengiriman melalui Selat Hormuz setelah Inggris mengusulkan ide tersebut. Usulan itu mengemuka setelah Iran menyita kapal tanker berbendera Inggris.
"Iran akan menggunakan upaya terbaiknya untuk mengamankan kawasan itu, khususnya Selat Hormuz, dan tidak akan mengizinkan gangguan dalam pengiriman di daerah sensitif ini," Araqchi mengatakan hal itu kepada Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, seperti dikutip Reuters dari IRNA, Rabu (24/7/2019).
Araqchi kemudian bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyampaikan pesan kepadanya dari Presiden Hassan Rouhani.
"Mereka (Macron dan Araqchi) keduanya menekankan menggunakan diplomasi untuk membawa perdamaian ke dunia," kata kantor berita Iran IRNA.
Sebelumnya Le Drian mengatakan bahwa Prancis bekerja dengan ibu kota Eropa untuk meningkatkan keamanan maritim di Teluk tetapi berhenti mendukung seruan Inggris untuk misi angkatan laut guna memastikan pengiriman yang aman di wilayah tersebut.
Untuk diektahui, hampir seperlima dari minyak yang dikonsumsi secara global melewati Selat Hormuz.
Washington pada 9 Juli lalu mengusulkan meningkatkan upaya untuk melindungi perairan strategis dari Iran dan Yaman. AS menyalahkan Iran dan proksinya atas serangan kapal tanker baru-baru ini. Namun Iran membantah tuduhan itu.
"Ini adalah kebalikan dari inisiatif Amerika yang tentang tekanan maksimum untuk membuat Iran kembali pada sejumlah tujuan," kata Le Drian.
(ian)