Eks PM Israel Minta Maaf atas Kematian 13 Demonstran Arab Tahun 2000

Rabu, 24 Juli 2019 - 03:53 WIB
Eks PM Israel Minta...
Eks PM Israel Minta Maaf atas Kematian 13 Demonstran Arab Tahun 2000
A A A
TEL AVIV - Mantan perdana menteri (PM) Israel, Ehud Barak, meminta maaf atas kematian 13 demonstran Arab akibat bentrok dengan polisi pada awal Intifada II pada Oktober 2000. Permintaan maaf baru disampaikan setelah 19 tahun kerusuhan mematikan itu berlalu.

"Saya menyatakan penyesalan dan meminta maaf kepada keluarga dan komunitas (Arab)," kata Barak kepada lembaga penyiaran publik, Kan, pada hari Selasa.

Mantan perdana menteri dan pemimpin Partai Demokrat Israel itu telah diminta untuk menanggapi sebuah artikel yang ditulis anggota Parlemen dari Partai Meretz, Issawi Frej, di surat kabar Haaretz. Dalam artikel itu, Frej mendesak Barak untuk meminta maaf kepada warga Israel etnik Arab atas perilakunya selama kerusuhan mematikan.

"Saya benar-benar memikul tanggung jawab untuk semua yang terjadi selama masa jabatan saya sebagai perdana menteri, termasuk peristiwa Oktober (2000)," kata Barak, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (24/7/2019).

"Seharusnya tidak ada situasi di mana demonstran dibunuh oleh tembakan pasukan keamanan negara mereka sendiri," ujarnya, yang menambahkan bahwa dirinya sebenarnya sudah meminta maaf di masa lalu.

“Dilarang untuk hal-hal seperti itu terjadi, tidak dulu, dan tidak hari ini. Saya tidak membebaskan diri dari tanggung jawab dan saya bisa menjadi orang yang memberikan solusi," paparnya.

Pada tahun 2000, ketika Intifada Kedua Palestina memperoleh momentum di Tepi Barat, orang Arab Israel turun ke jalan untuk memprotes kunjungan pemimpin oposisi Ariel Sharon ke Temple Mount—sebuah langkah yang membuat marah warga Muslim Palestina dan Israel dan memicu kekerasan.

Sebanyak 13 pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan petugas polisi. Pasukan polisi saat itu mengumbar tembakan, termasuk dengan peluru karet, untuk membubarkan para demonstran. Komisi untuk penyelidikan dibentuk sebulan kemudian dan menyimpulkan bahwa tidak ada pembenaran atas tembakan seperti itu. Namun, tidak ada perwira Israel yang dituntut atas kematian tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)