Iran Bebaskan Satu Kapal Tanker Inggris
A
A
A
TEHERAN - Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan bahwa kapal tanker Inggris lainnya yang sebelumnya dilaporkan di sita oleh Garda Revolusi, Mesdar, tidak disita. Kapal tersebut telah diizinkan untuk melanjutkan perjalanan setelah diberi peringatan atas masalah keamanan dan lingkungan.
Stena Impero dan Mesdar berubah arah dengan tajam dalam waktu 40 menit satu sama lain tak lama setelah memasuki Teluk melalui Selat Hormuz, mengambil arah menuju Iran, data pelacakan Refinitiv menunjukkan.
Garda Revolusi Iran mengatakan mereka telah menangkap Stena Impero yang berbendera Inggris. Stena Impero ditangkap atas permintaan otoritas Iran karena tidak mengikuti peraturan maritim internasional.
“Kami menerima laporan bahwa kapal tanker minyak Stena Impero Inggris menyebabkan insiden dan, oleh karena itu, kami meminta militer untuk mengarahkannya ke pelabuhan Bandar Abbas untuk penyelidikan yang diperlukan,” Allahmorad Afifipour, kepala otoritas maritim Hormozgan, mengatakan kepada kantor berita Tasnim.
Sementara data menunjukkan jika Mesdar mengubah arah lagi, menuju ke barat kembali ke Teluk.
Norbulk, manajer kapal tanker Mesdar, mengatakan kapal itu telah ditumpangi oleh personel bersenjata tetapi kemudian diizinkan untuk melanjutkan pelayarannya. Dikatakan jika kru kapal aman dan sehat seperti dikutip dari CNBC, Minggu (21/7/2019)..
Sebelumnya Inggris mengatakan Iran menangkap dua kapal tanker minyak di teluk pada hari Jumat. Londong mengatajan kepada Teheran untuk membebaskan kapal-kapal tersebut atau menghadapai konsekuensi dalam konfrontasi terbaru yang meningkatkan ketegangan di sepanjang rute pengiriman minyak internasional yang vital.
"Penyitaan ini tidak bisa diterima. Sangat penting bahwa kebebasan navigasi dijaga dan bahwa semua kapal dapat bergerak dengan aman dan bebas di wilayah tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt.
Hunt kemudian mengatakan, dalam komentar yang dilaporkan oleh Sky News, bahwa akan ada konsekuensi jika Iran tidak mengembalikan kendali atas kapal tetapi mengatakan Inggris tidak mempertimbangkan opsi militer.
Ketegangan antara Iran dan Barat semakin meningkat setelah angkatan laut Inggris menangkap tanker Iran, Grace 1, di Gibraltar pada 4 Juli atas dugaan penyelundupan minyak ke Suriah yang dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.
Stena Impero dan Mesdar berubah arah dengan tajam dalam waktu 40 menit satu sama lain tak lama setelah memasuki Teluk melalui Selat Hormuz, mengambil arah menuju Iran, data pelacakan Refinitiv menunjukkan.
Garda Revolusi Iran mengatakan mereka telah menangkap Stena Impero yang berbendera Inggris. Stena Impero ditangkap atas permintaan otoritas Iran karena tidak mengikuti peraturan maritim internasional.
“Kami menerima laporan bahwa kapal tanker minyak Stena Impero Inggris menyebabkan insiden dan, oleh karena itu, kami meminta militer untuk mengarahkannya ke pelabuhan Bandar Abbas untuk penyelidikan yang diperlukan,” Allahmorad Afifipour, kepala otoritas maritim Hormozgan, mengatakan kepada kantor berita Tasnim.
Sementara data menunjukkan jika Mesdar mengubah arah lagi, menuju ke barat kembali ke Teluk.
Norbulk, manajer kapal tanker Mesdar, mengatakan kapal itu telah ditumpangi oleh personel bersenjata tetapi kemudian diizinkan untuk melanjutkan pelayarannya. Dikatakan jika kru kapal aman dan sehat seperti dikutip dari CNBC, Minggu (21/7/2019)..
Sebelumnya Inggris mengatakan Iran menangkap dua kapal tanker minyak di teluk pada hari Jumat. Londong mengatajan kepada Teheran untuk membebaskan kapal-kapal tersebut atau menghadapai konsekuensi dalam konfrontasi terbaru yang meningkatkan ketegangan di sepanjang rute pengiriman minyak internasional yang vital.
"Penyitaan ini tidak bisa diterima. Sangat penting bahwa kebebasan navigasi dijaga dan bahwa semua kapal dapat bergerak dengan aman dan bebas di wilayah tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt.
Hunt kemudian mengatakan, dalam komentar yang dilaporkan oleh Sky News, bahwa akan ada konsekuensi jika Iran tidak mengembalikan kendali atas kapal tetapi mengatakan Inggris tidak mempertimbangkan opsi militer.
Ketegangan antara Iran dan Barat semakin meningkat setelah angkatan laut Inggris menangkap tanker Iran, Grace 1, di Gibraltar pada 4 Juli atas dugaan penyelundupan minyak ke Suriah yang dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.
(ian)