Iran Sebut Penyitaan Kapal Inggris Sesuai Hukum Internasional

Sabtu, 20 Juli 2019 - 23:06 WIB
Iran Sebut Penyitaan...
Iran Sebut Penyitaan Kapal Inggris Sesuai Hukum Internasional
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, penyitaan yang dilakukan terhadap kapal tanker Inggris di Selat Hormuz bertujuan untuk menegakkan aturan maritim internasional. Ia pun mencela penyitaan kapal tanker Iran yang dilakukan oleh Inggris di Gibraltar.

"Tidak seperti pembajakan di Selat Gibraltar, tindakan kami di Teluk Persia adalah untuk menegakkan aturan laut internasional," kata Zarif di akun Twitternya.

Zarif menegaskan bahwa Iran adalah penjamin keamanan di Teluk Persia dan Selat Hormuz dan meminta Inggris berhenti menjadi kepanjangan tangan AS.

"Seperti yang saya katakan di NY, IRAN adalah negara yang menjamin keamanan Teluk Persia & Selat Hormuz. Inggris harus berhenti menjadi aksesori untuk #EconomicTerrorism AS," imbuhnya seperti dikutip Sindonews dari akun Twitternya, Sabtu (20/7/2019).

Seperti diwartakan sebelumnya, media Iran melaporkan IRGC telah menyita kapal tanker minyak Stena Impero milik Inggris di Selat Hormuz. Menurut data pelacakan, Stena Impero hendak menuju Arab Saudi tetapi meninggalkan jalur laut internasional dan melaju ke arah utara ke pulau Qeshm, Iran.

Menurut media pemerintah yang mengutip sumber militer Iran, sebelum disita, kapal tanker minyak itu mematikan alat pelacak dan mengabaikan peringatan.

"Alasan di balik penahanan kapal tanker Inggris adalah karena tidak mematuhi rute laut di Selat Hormuz, mematikan sistem identifikasi otomatis (AIS), mencemari perairan internasional dan tidak memerhatikan peringatan Iran," kata sumber tersebut.

Kapal tanker seberat 30.000 ton itu dimiliki oleh Stena Bulk, dan semestinya menuju ke pelabuhan Al Jubail, Arab Saudi.

"Kapal didekati oleh kapal-kapal kecil tak dikenal dan sebuah helikopter selama transit Selat Hormuz, sementara kapal ini berada di perairan internasional," kata pihak Stena Impero dalam sebuah pernyataan."

Perusahaan operator kapal belum bisa menghubungi kru yang telah menuju wilayah utara Iran. "Ada 23 awak," kata perusahaan tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0793 seconds (0.1#10.140)